Senin, 8 September 2025

Pagar Beton Sudah Runtuh oleh Eksavator, Melinda Masih Khawatir, Takut Kembali Diintimidasi

Senyum Melinda liat tembok beton sudah runtuh oleh 2 Eksavator tapi hati kecil masih khawatir karena takut kembali diintimidasi.

Warta Kota/Info Ciledug
Pagar tembok beton setinggi 2 meter yang merepotkan warga akhirnya dibongkar. Pagar yang dibangun tahun 2019 itu tadinya masih ada jalan warganya, setelah konflik penyebab robohnya, pagar beton dibangun lagi dengan menutup akses jalan untuk warga. 

Ia merupakan paman dari Melinda, pemilik rumah.

"Alhamdulillah sudah dibongkar," ujar Kholid.

pagar beton 25
Tembok beton berduri yang mengurung rumah warga di Jalan Akasia, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang akhirnya dibongkar. Proses pembongkaran dilakukan pada Rabu (17/3/2021) pagi.

Pembuat Pagar Beton Angkat Bicara

Asrul Burhan, ahli waris pemilik tanah, mengklarifikasi alasannya membangun pagar beton yang berdampak terisolasinya aktivitas keluarga almarhum Munir di Jl. Kav. Brebes, RT.004/RW.003, Tajur, Ciledug, Tangerang.

Pria yang akrab disapa Ruli ini mengatakan, di sepanjang pagar beton itu berdiri merupakan tanah milik almarhum ayahnya, Anas Burhan.

Tanah tersebut masih berupa Akta Jual Beli (AJB).

Ruli mengungkapkan, dirinya tak pernah mengaku-ngaku sebagai pemilik tanah.

Sebab, ia masih memiliki sejumlah adik keturunan ayahnya.

"Iya saya (selamatkan tanah ayah). Belum (pecah waris), saya berempat masih hidup.

"Kita enggak pernah bikin akta waris. Jadi saya enggak bisa buktikan saya pemilik tanah itu," kata Ruli saat ditemui awak media kediamannya, Minggu (14/3/2021) sore.

Rumahnya yang berlokasi di RT 04/RW 03 Jalan Akasia, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang dipagari beton.
Rumahnya yang berlokasi di RT 04/RW 03 Jalan Akasia, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang dipagari beton. (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

Asrul Burhan atau yang akrab disapa Ruli menjelaskan, awal mula ia membangun pagar beton di tanah milik ayahnya itu pada tahun 2019.

Saat itu, ia masih memberikan akses jalan selebar 2,5 meter untuk aktivitas keluarga almarhum Munir.

Kisruh mulai terjadi saat banjir melanda kawasan tersebut pada 21 Februari 2021.

Pagar beton itu roboh. Ruli menduga tembok beton itu roboh karena dihancurkan oleh keluarga almarhum Munir.

Pihak keluarga Munir, kata Ruli, sempat menyatakan bahwa pagar beton itu roboh karena terpaan banjir.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan