Jumlah Penumpang KRL Turun 7,1 Persen di Bulan Ramadan
KAI Commuter mencatat jumlah penumpang Kereta Rel Listrik pada bulan Ramadan 2021, mengalami penurunan hingga 7,1 persen.
Penulis:
Hari Darmawan
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KAI Commuter mencatat jumlah penumpang Kereta Rel Listrik pada bulan Ramadan 2021, mengalami penurunan hingga 7,1 persen.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyebutkan, volume penumpang KRL pada bulan Ramadan ini rata-rata per hari mencapai 378.031 orang.
"Jumlah ini turun jika dibandingkan sebelum memasuki bulan Ramadan yaitu 1-12 April 2021, yang mencapai 407.298 penumpang per hari," ucap Anne saat dikonfirmasi, Sabtu (1/5/2021).
Anne juga menyebutkan, penumpang KRL tercatat yang melakukan perjalanan pada bulan Ramadan ini mulai terjadi pukul 09.00 WIB dengan total 166.914 orang.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Apartemen Terintegrasi dengan KRL Bisa Menjadi Primadona Generasi Milenial
"Pola pergerakan penumpang sepanjang dua pekan bulan puasa tahun ini juga mengalami pergeseran. Apabila pada hari-hari sebelum bulan puasa penumpang KRL terkonsentrasi pada pukul 06.00-08.00 WIB pada jam sibuk pagi, maka pada bulan puasa ini terkonsentrasi pada pukul 07.00-08.00 WIB," ucap Anne.
Lanjut Anne, Untuk jam sibuk sore hari penumpang KRL terkonsentrasi pukul 16.00-17.00 WIB dari yang sebelumnya pukul 17.00-18.00 WIB.
Selain waktu-waktu tersebut jarang terdapat kepadatan pengguna di dalam KRL maupun antrean di stasiun.
Baca juga: Tak Beroperasi Selama 4 Jam, Jalur KRL Tanah Abang-Serpong Kembali Normal
Kemudian Sejumlah stasiun yang mencatat kenaikan jumlah pengguna antara lain Stasiun Bojonggede (12.730 pengguna, naik 14 persen), dan Stasiun Depok Baru (7.389, naik 4 persen).
Sementara stasiun yang jumlah penggunanya turun antara lain Stasiun Bogor (12.359, turun 2 persen), dan Stasiun Bekasi (9.483, turun 4 persen).
"Kami menyarankan pengguna dapat merencanakan kembali perjalanannya dengan KRL, untuk menghindari jam-jam sibuk tersebut guna menerapkan protokol kesehatan di dalam kereta," ujar Anne.