Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

282 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Kemenkes Ungkap Faktor Meningkatnya Kasus Corona pada Anak

Sebanyak 282 balita di DKI Jakarta positif Covid-19 pada Kamis (24/6/2021). Kemenkes mengungkapkan dua faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak.

https://id.theasianparent.com/
Ilustrasi Balita. Sebanyak 282 balita di DKI Jakarta positif Covid-19 pada Kamis (24/6/2021). Kemenkes mengungkapkan dua faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.112 anak di DKI Jakarta dilaporkan terpapar Covid-19, Kamis (24/6/2021).

Kementerian Kesehatan mengatakan kemungkinan kasus terjangkitnya anak-anak cenderung karena paparan dari virus Covid-19 Varian Delta.

Dikutip dari TribunJakata.com, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengungkapkan rincian dari 1.112 anak yang terpapar virus Covid-19 ini, di antaranya sebanyak 830 kasus menimpa anak usia sekolah 6 sampai 18 tahun.

Sementara 282 kasus lainnya adalah anak usia 0 hingga 5 tahun (balita). 

Adapun jumlah konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta pada Kamis mencapai angka 7.505 kasus.

Baca juga: Ibu Muda yang Positif Covid-19 di Tasikmalaya harus Kehilangan Bayi dalam Kandungan

Baca juga: Tanpa Peti, Jenazah Pasien Covid-19 di Tangsel Dimakamkan Menggunakan Kantong Plastik

"Sebanyak 15 persen dari 7.505 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun," ucap Dwi, Kamis.

Artinya, ada 1.112 anak Jakarta yang hari ini dilaporkan terpapar Covid-19.

Adapun warga yang terpapar Covid-19 hari ini mayoritas berada di usia produktif 19 sampai 59 tahun.

"Usia 19 sampai 59 tahun adalah 5.775 kasus dan 618 kasus adalah usia 60 tahun ke atas," tutur Dwi.

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun mengimbau para orang tua memperketat pengawasan kepada anak mereka.

"Penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak."

"Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi," tambah Dwi.

Sementara itu sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19, varian baru juga terus ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Diketahui Varian Delta memang disebut sebagai varian yang lebih cepat menular.

Dilansir Tribunnewss.com, Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, menyebutkan Varian Delta cenderung menular pada anak-anak.

Baca juga: Menkes Pastikan Anggaran Penanganan Covid-19 Rp 131 Triliun Digunakan Cepat dan Tepat

Baca juga: Foto Peluk Penasihat Beredar, Menteri Kesehatan Inggris Minta Maaf Langgar Pedoman Covid-19

"Tapi memang ada kecenderungan kalau lihat varian ini pada umur, di beberapa rumah sakit kami lihat."

"Di umur-umur, di bawah 18 tahun, di bawah 10 tahun sudah ada yang kena," kata Maxi.

Kementerian Kesehatan Ungkap 2 Faktor Meningkatnya Kasus Covid-19 pada Anak 

Mengutip Tribunnews.com, Jubir Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada dua faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak-anak.

Yakni protokol kesehatan sudah semakin kendor saat orang tua mulai mengajak anaknya pergi ke mall dan orang tua kurang disiplin pada upaya pencegahan Covid-19

Sementara untuk vaksin pada anak, Siti mengatakan pihaknya masih memerlukan uji klinis vaksin pada anak dan menunggu keputusan dari WHO.

Selain Kemenkes, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mengimbau orang tua berperan aktif dan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona kepada anak.

Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, mengingatkan saat ini kasus Covid-19 pada anak mulai meningkat.

Sehingga peran aktif orang tua dalam mencegah anak terpapar virus sangat dibutuhkan.

Semisal tidak membawa anak bepergian ke luar rumah, menyiapkan kegiatan alternatif agar anak tidak keluar rumah.

Baca juga: Ini Daftar Lokasi Vaksinasi Covid-19 Tanpa Surat Domisili di 34 Provinsi

Baca juga: Angka Kematian Melonjak, Sejumlah Jenazah Covid-19 di Tangerang Selatan Dikubur Tanpa Peti

Kemudian disiplin menerapkan protokol kesehatan saat tiba di rumah dengan tidak berinteraksi dengan keluarga sebelum membersihkan diri.

"Prinsipnya, orang tua disiplin pada protokol kesehatan. Kalau pulang ya pasti kan pengin nyium, salim, pelukan."

"Orang tua harus disiplin, kalau pulang ya protokol kesehatannya harus dijalankan, baru beraktivitas," ujar Rita, Kamis (24/6/2021).

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan