Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

Perbedaan Gaya Gubernur Anies Baswedan Dengan Wagub Riza Patria Saat Sidak PPKM Darurat

Duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak di perkantoran

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria 

Berbeda dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tampak marah-marah saat melakukan sidak.

Ariza terlihat lebih santai dan tenang saat melakukan sidak.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memantau sentra vaksinasi Covid-19 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) di kompleks pergudangan Jalan Pulobuaran, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memantau sentra vaksinasi Covid-19 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) di kompleks pergudangan Jalan Pulobuaran, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021). (IST)

Setelah menemui para pimpinan perusahaan, Ariza menjelaskan pelanggaran yang dilakukan perusahaan itu.

Setelah itu, politisi Gerindra ini menempelkan tanda segel 3x24 jam di depan pintu masuk kantor tersebut.

Baca juga: Aturan PPKM di 43 Daerah Luar Jawa – Bali Diperketat

"Terimakasih bapak ibu semua, mari kita terus taati protokol kesehatan. Sukseskan PPKM Darurat dan laporkan jika ada pelanggaran prokes di masa PPKM Darurat," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan dibuat geram saat melakukan sidak di sejumlah perusahaan yang ada di Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat.

Pasalnya, ada salah satu perusahaan yang memaksa karyawannya yang tengah hamil untuk masuk kerja.

Hal ini dibagikan Anies lewat unggahannya di akun instagram miliknya (@aniesbaswedan).

"Ada ibu hamil tetap bekerja, saya sampai tegur tadi manager human resourcesnya," ucapnya, Selasa (6/7/2021).

Orang nomor satu di DKI ini makin geram setelah mengetahui bahwa manajer HRD di perusahaan itu merupakan seorang wanita.

Menurutnya, manajer HRD itu seharusnya bisa melindungi seluruh karyawannya, khususnya ibu hamil.

"Saya katakan, harusnya seorang ibu lebih sensitif, lindungi perempuan, lindungi ibu hamil, tidak seharusnya mereka berangkat bekerja seperti ini," ujarnya.

Keselamatan ibu dan sang bayi yang ada di dalam kandungan itu pun terancam dengan adanya pandemi Covid-19.

Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, perusahaan itu tak hanya melanggar aturan, tapi juga tidak punya rasa kemanusiaan.

"Kalau terpapar komplikasinya tinggi dan pelanggaran yang dilakukan bukan sekedar pelanggaran atas peraturan yang dibuat oleh pemerintah," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan