Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Imbas PPKM, Pekerja di Terminal Pulogebang Tak Punya Penghasilan, Berutang untuk Makan Anak Istri

Ferdinan Hutagaol, PO Sahabat mengatakan penurunan penumpang terus terjadi dan makin terasa semenjak penerapan PPKM.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Ferryal Immanuel
Suasana di lantai 2 gedung keberangkatan bus Terminal Pulo Gebang Jakarta yang sepi, Rabu (4/8/2021) di tengah pemberlakuan PPKM. 

"Mungkin dulu sebelum pandemi sehari bisa bawa pulang minimal Rp 150 ribu (karena kelompok), jadi kan dibagi uang komisinya, tapi sekarang dapat Rp 20 ribu saja susah. Jadi kalau saya kasih uang ke rumah benar-benar dimanfaatkan dengan baik," jelasnya.

Ferdinan mengatakan alasannya tetap bertahan lantaran tanggung jawab pekerjaan.

Ia berpikir semua ini akan berakhir sehingga ia masih bertahan dipekerjaan seperti ini.

"Sebenarnya kita hanya tanggung jawab kerja. Kerja, tanggung jawab biarlah kita rugi mana tahu besok ada perubahan. Kalau kita tinggal cari pekerjaan susah," ucapnya.

Ferdinan berharap pandemi segera berakhir dan terminal bayangan tak lagi menjamur.

Pasalnya, kata Ferdinan, syarat perjalanan yang ditetapkan membuat sejumlah penumpang beralih ke terminal bayangan yang peraturannya tak seketat di Terminal Terpadu Pulogebang.

"Terminal bayangan memang mempengaruhi, karena aturan di sini ketat jadi ada yang memilih naik dari lokasi-lokasi tersebut. Jadi semoga semuanya segera membaik dan ekonomi kita kembali normal dan stabil," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Cerita Pekerja PO di Terminal Pulogebang Terimbas PPKM Level 4, Pulang ke Rumah Tak Bawa Uang

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan