Senin, 11 Agustus 2025

Punya Setumpuk Kader Jagoan, PDIP Manfaatkan Waktu Cermati Persoalan Inti Jakarta Sampai Pilkada DKI

PDI Perjuangan menyiapkan kader terbaik untuk bisa maju dalam Pilkada DKI Jakarta Tahun 2024.

Editor: Wahyu Aji
KOMPAS IMAGES
Gembong Warsono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menyiapkan kader terbaik untuk bisa maju dalam Pilkada DKI Jakarta Tahun 2024.

Meski masih lama, PDI Perjuangan sudah menyiapkan kader internal berpengalaman untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut sederet nama, mulai dari Tri Rismaharini mantan Wali Kota Surabaya dua periode; Abdullah Azwar Anas mantan Bupati Banyuwangi dua periode; Gibran Rakabuming Raka Wali Kota Surakarta hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mantan Gubernur DKI Jakarta.

“Melihat track record (rekam jejak), pengalaman Bu Risma akan menjadi catatan bagi partai. Keberhasilan Bu Risma untuk membangun Surabaya saya kira akan menjadi referensi tersendiri bagi Bu Risma,” kata Gembong dilansir dari Warta Kota, Selasa (11/1/2022).

Sementara untuk Gibran, kata Gembong, masih memimpin Kota Surakata sejak Februari 2021 lalu.

Pengalaman Gibran tentunya akan menjadi catatan bagi partai dalam mempertimbangkan kualifikasi dari kader-kader yang akan maju dalan Pilkada DKI 2024 nanti.

Kemudian untuk Abdullah Azwar Anas dinilai berhasil membangun dan menata Kabupaten Banyuwangi selama 10 tahun.

Baca juga: Wacana Pilpres Diundur Tahun 2027, Politikus PDIP: Sesuai Konstitusi Pilpres 2024

Termasuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memiliki pengalaman memimpin Ibu Kota, melanjutkan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden RI.

“Kader-kader PDI Perjuangan kan banyak yang sudah melalui tahapan (menjadi) kepala daerah, yang banyak itu akan kami carikan yang terbaik dan yang cocok untuk maju (Pilkada DKI),” ujar Gembong yang juga menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta ini.

Meski DPD akan memberikan catatan kritis kepada DPP ihwal calon Gubernur DKI 2024, namun Gembong menganggap DPP memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan kadernya.

Bahkan DPP juga akan mengevaluasi keberhasilan para kader selama memimpin daerah di tingkat kabupaten, kota dan provinsi.

Baca juga: PDI Perjuangan Siapkan Kader Internal Maju Jadi Pengganti Anies di DKI, Ada Ahok, Risma dan Gibran

“DPP pasti melakukan evaluasi terhadap keberhasilan mereka, kemudian apakah mereka cocok untuk ditempatkan di Jakarta karena pertarungan di Jakarta beda dengan daerah lain,” katanya.

“Jakarta punya kekhususan, karena itu partai akan melakukan seleksi yang lebih ketat dari daerah lain, supaya yang kami dorong nanti mampu mengentaskan persoalan Jakarta dan mampu mendapatkan dukungan dari warga Ibu Kota,” tambahnya.

Hingga kini, kata Gembong, PDI Perjuangan tengah memanfaatkan waktu selama dua tahun jelang Pilkada ini untuk mencermati persoalan inti Jakarta.

Mulai dari bencana banjir, penyediaan air bersih, penataan hunian kumuh dan sebagainya.

“Inventarisasi persoalan itu menjadi penting, sehingga siapapun yang nanti akan diusulkan PDI Perjuangan bisa mengatasi itu, bisa membangun skala prioritas membangun mana yang diprioritaskan untuk eksekusi,” jelasnya. 

Kans Ahok didukung PDI Perjuangan

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto bicara kans Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok maju lagi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024 mendatang.

Ia menyebut, peluang Ahok kembali memimpin Jakarta masih terbuka lebar.

Pasalnya, keputusan sosok yang akan diusung PDIP sebagai calon gubernur (Cagub) DKI berada di tangan sang Ketua Umum, yaitu Megawati Soekarnoputri.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022).
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

"Bagi PDI Perjuangan, keputusan (Cagub DKI) berada di ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com, Jumat (7/1/2022).

Lalu bagaimana tanggapan Ahok?

Hasto bercerita, Ahok kerap kali mengatakan ingin menjadi guru bagi para kader PDIP di seluruh Indonesia.

"Pak Ahok ingin mengajar di seluruh pelosok Indonesia, mengajar anggota dan kader PDI Perjuangan, bagaimana kepemimpinan yang berani menghadapi resiko, kepemimpinan yang membangun Jakarta yang dengan tegas, tanpa kompromi," ujarnya.

Sosok berani ambil risiko ini yang kemudian diharapkan PDIP dimiliki oleh Cagub DKI yang akan menjadi suksesor Anies Baswedan.

Baca juga: Selain Anies Baswedan, Ini 6 Gubernur yang Masa Jabatannya Berakhir Tahun Ini

"Ini karakter yang diperlukan untuk memimpin Jakarta, pemimpin yang berani membongkar berbagai hal yang merugikan kepentingan rakyat," kata Hasto.

Sebagai informasi, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada Oktober 2022 ini.

Walau demikian, Pilkada DKI baru akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.

Meski Pilkada DKI baru dilaksanakan 2 tahun lagi, bursa calon pengganti sudah mulai memanas, beberapa nama kandidat pun muncul.

PDI Perjuangan disebut hati-hati

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berpeluang diusung PDIP untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024.

Selain Gibran, Ujang juga menyebut nama Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

Kendati demikian, Ujang menilai saat ini PDIP tengah berhati-hati dalam memunculkan nama calonnya yang akan maju Pilkada DKI 2024 mendatang.

Pasalnya, PDIP pernah mengalami kekalahan di Pilkada DKI 2017.

"Mungkin ada skema yang bisa saja dimunculkan oleh PDIP terkait dengan Risma dan Gibran."

Walikota Surakarta (Solo) Gibran Rakabuming Raka memegang Trofi Liga 2 2021 yang dimenangkan Persis Solo di kediaman rumah dinas Walikota Surakarta, Loji Gandrung, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (1/1/2022) sore.  Tribunnews/Muhammad Nursina
Walikota Surakarta (Solo) Gibran Rakabuming Raka memegang Trofi Liga 2 2021 yang dimenangkan Persis Solo di kediaman rumah dinas Walikota Surakarta, Loji Gandrung, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (1/1/2022) sore. Tribunnews/Muhammad Nursina (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)

Baca juga: Beredar Nama-nama Kandidat Pengganti Anies untuk Gubernur DKI Jakarta, Airin Ikut Disebut

"Saya melihat PDIP sedang hati-hati dalam konteks memunculkan nama itu," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

Menanggapi hal tersebut, Gibran tak banyak bicara.

Ia menegaskan dirinya masih ingin memimpin Kota Solo, Jawa Tengah.

"Tidak ada. Saya masih fokus di Solo," tegasnya, Jumat (7/1/2022), dikutip dari Kompas.com.

Gibran sendiri mengaku hingga saat ini tak ada partai yang melakukan pendekatan padanya terkait Pilkada DKI 2024.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan