Rabu, 20 Agustus 2025

Di Balik Megahnya JIS Markas Persija Jakarta Tampak Rumah Bedeng Warga Kebun Bayam

Eti (55) dan keluarganya tak pernah menyangka bakal hidup berdampingan dengan lintasan kereta api. 

Editor: Toni Bramantoro
tribunnews.com/genik
Penampakan rumah bedeng warga Kebun Bayam yang berjarak kurang dari satu meter dengan rel kereta api di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Total ada 26 KK yang membangun bedeng. Mereka tidak akan pindah sebelum mendapatkan kompensasi atas pembongkaran rumah tinggal demi pembangunan JIS 

"Yang 26 KK ini tidak dapat kompensasi, diklaim sebagai ilegal tinggal di sini. 26 KK ini akhirnya bikin bedeng di sepanjang rel ini," tutur Suprianto, suami Eti. 

"Perundingan tidak pernah ada titik temunya antara kami. Padahal kita sudah mengeluh, sudah memohon belas kasih sama mereka, tapi belum juga ketemu titiknya. Belum ada kesepakatan kompensasi itu," sambung Suprianto. 

Belum adanya kompensasi atas penggusuran rumah tinggal ini melandasi aksi warga Kebun Bayam mendirikan bedeng di sepanjang jalur kereta api.

"Kami bertahan di samping rel ini karena belum mendapatkan kompensasi atas penggusuran. Akhirnya kita mendirikan bedeng ini sambil menunggu kompensasi itu keluar," ucap Suprianto.

Suprianto berujar siap tinggal di bedeng samping rel kereta api ini selamanya. 

"Kalau bisa sambil menunggu duitnya (kompensasi), selamanya (tinggal di samping rel) gini tidak jadi masalah," pungkas Suprianto.

Caption: Penampakan rumah bedeng warga Kebun Bayam yang berjarak kurang dari satu meter dengan rel kereta api di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Total ada 26 KK yang membangun bedeng. Mereka tidak akan pindah sebelum mendapatkan kompensasi atas pembongkaran rumah tinggal demi pembangunan JIS/Lusius Genik.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan