Jumat, 8 Agustus 2025

Ikuti Jejak Perajin Tahu dan Tempe, Penjual Daging Sapi Juga Berencana Mogok Jualan, Ini Alasannya

Tak hanya perajin tahu dan tempe yang mogok produksi lantaran harga kedelai naik signifikan,  pedagang daging pun akan melakukan hal serupa 

Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Lapak pedagang daging sapi. 

Akibat kenaikan harga, Hamid merasakan sepi pembeli dan sehari ia hanya bisa menjual sekira 20 kilogram saja.

Padahal sebelum ada pandemi Covid-19 dan harganya normal ia bisa menghabiskan sekira 40 Kg sampai 50 kg.

"Rumah makan yang kami kirimin juga ngeluh kenaikan harga, mereka bingung harus jual berapa perporsi kalau harga dagingnya naik," jelasnya.

Baca juga: Jelang Bulan Ramadhan, Daging Sapi Berkualitas Berdikari Diminati RPH dan Masyarakat

Ia berharap kepada pemerintah bisa menekan angka daging sapi supaya harga jualnya tidak memberatkan dan membebani warga.

Masyarakat pastinya membutuhkan daging sapi ketika Lebaran nanti dan agar semua bisa makan daging maka pemerintah harus gerak cepat.

"Ya kalau enggak bisa mengendalikan harga, kami tetap jual harga tertinggi, meski kami merasakan sedih menjuak dengan harga mahal," terang Hamid. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan