Satgas Pangan Polri hingga Wagub DKI Komentari Kenaikan Cabai, Gula hingga Tahu Tempe
Kenaikan sejumlah bahan pangan membuat Satgas Pangan Polri dan Wagub DKI bersuara, mereka punya analisa masing-masing soal penyebab kenaikan harga.
"Ada Ukraina perang dengan Rusia, itu kita mengimpor bahan gandum yang besar sekali dari Ukraina, kita juga akan berdampak," ucapnya di Balai Kota, Jumat (4/3/2022).
"Mudah-mudahan sampai hari ini masih bisa tercukupi dari stok yang ada," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Ramai di Media Sosial, Sirkuit Formula E di Kawasan Ancol Sudah Tahap Pengaspalan
Selain konflik yang terjadi di Eropa Timur, Ariza menyebut, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang terjadi belakangan ini.
Beberapa faktor itu seperti tingginya kebutuhan atau permintaan masyarakat, kurangnya pasokan, hingga faktor cuaca.
Orang nomor dua di DKI ini menyebut, ketiga faktor ini lumrah terjadi jelang hari raya Idul Fitri atau lebaran.
"Ya memang ini kan setiap tahun ketika memasuki bulan suci Ramadan, Idul Fitri, Natal, dan tahun baru memang selalu diikuti dengan adanya peningkatan harga sembako atau pangan," ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, beragam upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menstabilkan harga, salah satunya dengan menggelar operasi pasar.
Dengan operasi pasar ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga murah atau terjangkau.
"Itu sudah menjadi tugas kami bersama dengan pemerintah pusat untuk menstabilkan harga agar masyarakat memiliki kemampuan menjangkau kebutuhan pangan," tuturnya.
Harga Daging Ayam di Pasar Kramat Jati Ikutan Naik jadi Rp 38 Ribu Per Ekor
Selain daging sapi, harga daging ayam di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur juga mengalami kenaikan dari Rp 35 ribu jadi Rp 38 ribu per ekor.
Tri (42), pedagang daging ayam di Pasar Kramat Jati mengatakan kenaikan Rp 3 ribu ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir.
"Per ekor biasa Rp 35 ribu sekarang Rp 38 ribu. Untuk harga daging per kilogramnya juga naik Rp 3 ribu , per kilogram jadi Rp 38 ribu juga," kata Tri di Pasar Kramat Jati, Jumat (4/3/2022).
Menurut dia, kenaikan harga ayam ini lumrah karena kerap terjadi jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Namun, dia juga mengakui kenaikan harga daging ayam ini membuat daya beli masyarakat menjadi turun karena terjadi bersamaan naiknya harga minyak goreng, tempe, tahu, daging sapi, dan cabai.