Virus Corona
Jadi Syarat Mudik, 25.000 Warga Tangerang Ikut Vaksinasi dalam Sehari, Rekor Terbanyak Saat Ini
Masyarakat ramai-ramai mengikuti vaksinasi Covid-19 agar bisa digunakan sebagai syarat untuk mudik.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik pada lebaran tahun 2022.
Namun, hanya yang sudah divaksin lengkap dan mendapat booster atau vaksinasi dosis ketiga yang boleh pulang ke kampung halaman.
Sejak diumumkan Jokowi dalam konferensi pers daring, Rabu (23/3/2022) lalu, warga mulai mendatangi lokasi-lokasi tempat diadakannya vaksinasi Covid-19.
Tak terkecuali di Kota Tangerang, Banten.
Masyarakat ramai-ramai mengikuti vaksinasi Covid-19 agar bisa digunakan sebagai syarat untuk mudik.
Baca juga: BERITA FOTO: Antrean Mengular, Warga Serbu Lokasi Vaksinasi Covid-19 Agar Bisa Mudik Lebaran
Hal itu juga diamini oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni.
Ia menjelaskan pihaknya bahkan mencatat rekor terbanyak dalam jumlah vaksinasi pada hari Selasa kemarin.
"Kemarin dalam sehari lebih dari 25.000 orang yang vaksin. Mereka kebanyakan mau mudik," ujar Dini kepada Warta Kota di ruang kerjanya, Rabu (30/3/2022).
Menurutnya pihaknya telah melakukan antisipasi dalam lonjakan ini.
Dengan menyiapkan sejumlah gerai mau pun tenaga medis.
"Disediakan gerai vaksin di Puskesmas tiap-tiap wilayah," ucapnya.
Warga juga bisa langsung melihat di akun instagram Dinkes Kota Tangerang di mana lokasi vaksinasi berada.
Dini mengklaim untuk stok vaksin saat ini masih aman jumlahnya.
"Kami juga menggelar di pusat-pusat keramaian seperti di TangCity mau pun tempat pembelanjaan lainnya," kata Dini.
Penjelasan Pemerintah Pusat
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menilai, kebijakan pemerintah untuk menerapkan syarat vaksin booster pada mudik lebaran 2022 sudah tepat.
Sebab, ia melihat saat ini sudah banyak masyarakat yang mengantre di sentra-sentra vaksinasi setelah pemerintah menerapkan kebijakan tersebut.
"Kemudian vaksin sebagai syarat transportasi dan vaksin booster sebagai syarat mudik. Ini saya dapat laporan di sentra-sentra vaksinasi, orang antre sekarang untuk mencari (vaksin)," kata Maxi dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Rabu (30/3/2022).
"Jadi kebijakan ini saya kira sangat tepat kebijakan dari dalam ratas (rapat terbatas) Pak Presiden, sangat tepat untuk mudik untuk lengkapi dosis dua, dosis tiga," sambungnya.
Maxi mengatakan, kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong percepatan vaksinasi, baik vaksinasi booster maupun vaksin dosis dua.
Hal tersebut mengingat, masih ada 30 juta orang yang terlambat melakukan vaksinasi dosis dua.
"Ada 30-an juta (orang) yang memang terlambat, belum melakukan dosis dua," tuturnya.
Selain itu, Kemenkes juga berharap percepatan vaksinasi dapat diselesaikan lewat kebijakan WhatsApp blast atau mengirimkan pesan kepada mereka yang belum divaksinasi dosis dua maupun dosis tiga.
Ia menjelaskan, dalam pesan itu dituliskan sejumlah kalimat imbauan atau ajakan orang untuk vaksinasi.
"Sekarang sudah ada 20-an juta pengingat di HP-nya. Itu ada pengingat bahwa Anda belum vaksin dua. Segera mencari pelayanan vaksin terdekat, dan ada risiko untuk kalau sakit. Itu ada kalimat-kalimatnya yang bukan menakutkan, tapi mengajak melakukan melengkapi dosis duanya," jelas Maxi.