Masa Jabatan Presiden
BEM SI Bakal Bawa 6 Tuntutan saat Demonstrasi 11 April 2022 di Istana Negara, Ini Isinya
BEM SI bakal kembali melakukan aksi demonstrasi pada 11 April 2022 mendatang. Aksi ini akan membawa enam tuntutan yang belum ditanggapi oleh Jokowi.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Inza Maliana
TRIBUNNEWS-COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal melakukan demonstrasi di sekitar Istana Negara, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Demonstrasi ini merupakan aksi lanjutan yang sebelumnya telah dilakukan pada 28 Maret 2022 lalu.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Koordinator BEM SI, Kaharuddin.
“Betul, Mas. Aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022, bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kita selama 14 hari ini,” ujar Kaharuddin, Kamis (7/4/2022) dikutip dari Kompas.com.
Dalam demonstrasi nanti, BEM SI bakal membawa enam tuntutan dan berikut isinya.
Baca juga: BEM Se-Bogor Akan Geruduk Istana Bogor Hari Ini: Sampaikan 5 Tuntutan Utama
Baca juga: Jokpro 2024 Dukung Sikap Presiden Jokowi Larang Menterinya Bicara Penundaan Pemilu
Pertama adalah mendesak Jokowi agar bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode, “karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara”.
Kedua, mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-undang terkait Ibu Kota Negara (UU IKN).
Tuntutan ketiga, mendesak Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
Kemudian tuntutan keempat, mendesak Jokowi agar mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
Selanjutnya, tuntutan kelima mengenai penyelesaian konflik agraria di Indonesia.
Terakhir, mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma’ruf Amin, berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Baca juga: Temui Massa Aksi BEM SI di Patung Kuda, Tenaga Ahli KSP Tampung Setumpuk Tuntutan
Terkait tuntutan-tuntutan tersebut, Kaharuddin menyatakan akan diserukan kembali lantaran belum dipenuhi dalam kurun waktu 14 hari sejak aksi sebelumnya.
“Sehingga tanggal 11 April, kami akan turun menagih jawaban dari tuntutan tersebut, karena kajian sudah kita berikan dan sebelumnya disambut oleh staf presiden,” tuturnya.
BEM SI menargetkan dalam demonstrasi akan diikuti oleh 1.000 massa dari 18 kampus yaitu UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, UNY, UNS, Unsoed, SSG, dan STIEPER.

Sebelumnya, BEM SI telah menggelar aksi demonstrasi pada 28 Maret 2022 lalu.
Aksi tersebut dilakukan di sekitar kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022).
Dikutip dari Kompas.com, demonstrasi ini diperkirakan diikuti oleh 500 mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam BEM SI.
Baca juga: Massa Aksi BEM SI Gelar Salat Zuhur Berjamaah di Depan Monas
Dalam demonstrasi tersebut BEM SI menolak terhadap wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
BEM SI juga menuntut pemerintah agar mengkaji ulang UU IKN sebab dinilai terdapat pasal-pasal yang dianggap masalah dalam aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.
Terkait wacana penundaan Pemilu 2024, BEM SI menilai dapat berpotensi menciderai kaderisasi para pemuda.
“Kami tidak ingin adanya penundaan karena itu dapat menciderai kaderisasi pemuda,” uajr Koordinator BEM SI, Lutfhi Yufrizal pada 28 Maret 2022 lalu dikutip dari Tribunnews.
Luthfi mengatakan, sejatinya Pemilu 2024 dijadikan momentum bagi kaum muda bisa menggantikan kaum tua yang jabatannya akan habis.
Terlebih, lanjut Luthfi, sudah saatnya kaum muda yang menggantikan kaum tua untuk ke depannya.
Baca juga: Aksi Demo BEM SI di Kawasan Istana Negara Diperkirakan Dihadiri Ratusan Orang
“Yang seharusnya bisa menggantikan kaum-kaum tua yang saat ini istilahnya sudah selesai masa jabatannya.”
“Kami ingin menggantikannya karena kita sudah siap dengan hal-hal tersebut,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rizki Sandi Saputra)(Kompas.com/Vitorio Mantalean/Reza Agustian)
Artikel lain terkait Masa Jabatan Presiden