Sabtu, 4 Oktober 2025

Drama Begal THR Rp 4,4 Juta Petugas PPSU Ternyata Palsu, Ray Takut Dimarahi Istri Karena Main Judi 

Usai diinterogasi polisi, Ray mengaku uang THR itu bukan hilang karena dicuri atau dibegal melainkan digunakan untuk bermain judi online.

Istimewa
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom memberikan santunan dan sembako kepada Petugas PPSU, Ray Prama Abdullah (28) pada Kamis (28/4/2022). Ray mengaku jadi korban begal dan uang THR miliknya raib padahal uangnya habis untuk judi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus begal yang menimpa seorang petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat ternyata hanya karangan belaka.

Drama begal hingga pengakuan uang Tunjangan Hari Raya (THR) raib dibegal ternyata hanya karangan dari Ray Prama Abdullah.

Ray sampai membohongi polisi dan masyarakat luas hanya demi menghindari murka istri.

Baca juga: Kronologi Petugas PPSU Disergap Gangster di Sawah Besar, Apes Uang THR Rp 4,4 Juta Ikut Raib 

Pria 28 tahun itu mengarang cerita bahwa dirinya dibegal dan uang THRnya sebesar Rp 4,4 juta raib dibawa kabur.

Bahkan Cerita begal Ray dipenuhi bumbu-bumbu yang sangat meyakinkan dari mulai ciri-ciri pelaku, tinju di perut yang kosong karena tidak sahur, hingga alasan takut melawan karena ogah viral.

Drama Ray tak berujung panjang, akhirnya terungkap nasib THR itu tidak dibegal melainkan habis dipakai judi online atau judi slot.

Petugas PPSU Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah, menjadi korban penganiayaan dan perampokan gangsters di Jalan Mangga Besar Raya, tepatnya depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022)
Petugas PPSU Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah, menjadi korban penganiayaan dan perampokan gangsters di Jalan Mangga Besar Raya, tepatnya depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022) (TribunJakarta/Satria Sarwo Trengginas)

Drama Begal THR

Awal mula drama begal THR itu ketika kabar tentang seorang petugas PPSU menjadi korban begal beredar pada Rabu (27/4/2022) siang.

TribunJakarta.com langsung mendatangi kediaman si petugas PPSU yang belakangan diketahui bernama Ray Prama Abdullah.

Ray bercerita, kejadian bermula saat dirinya membersihkan jalan dan trotoar seperti biasa di depan Rumah Sakit Husada pada Rabu subuh sekira pukul 05.00 WIB. Saat itu, suasana jalan raya sedang sepi. 

 Tiba-tiba, Ray dihampiri oleh rombongan gangster yang menaiki empat sampai lima motor.

Tubuhnya langsung disergap sejumlah orang.

"Jadi, ada yang memiting saya, saya kaget. Kemudian, perut bagian kanan saya dipukul. Setelah itu, wajah saya baru dipukuli," kata Ray.

Baca juga: Jokowi Direncanakan Buka Formula E di Ancol, Harga Tiket Termurah Rp 250 Ribu, Termahal Rp 10 Juta

Baca juga: Potret Artis Barbie Kumalasari Jadi Kuasa Hukum Terdakwa Oknum Guru Ngaji Cabul di Depok

Ray mengaku langsung tak sadarkan diri setelah mendapat pukulan di perut. Sebab, kebetulan saat itu ia sedang tak makan sahur.

"Ketika perut dipukul saya lemes dan nge-blank," lanjutnya.

Pemuda lainnya langsung membuka tas pinggang Ray dan merogoh isi dalam tas.

Tangannya pun langsung menyambarnya begitu ada uang segepok.

Uang itu baru diambilnya di ATM tak jauh dari lokasi tempatnya menyapu.

Ketika mau melawan, mendadak celurit dan diacungkan ke leher Ray.

"Udah diem aja lu," kata Ray menirukan ucapan pelaku lainnya yang memegang celurit.

"Kalau feeling sih enggak diikutin. Tapi ini rombongan gangster yang suka wara-wiri di sini," jelasnya.

Petugas PPSU Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah menunjukkan tas kosong miliknya usa dirampok gangster di Jalan Mangga Besar Raya, tepatnya depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022). 
Petugas PPSU Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah menunjukkan tas kosong miliknya usa dirampok gangster di Jalan Mangga Besar Raya, tepatnya depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022).  (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Ray mengungkapkan, segepok uang yang diambil kelompok gangster itu berjumlah Rp 4,4 juta.

Dan uang jutaan rupiah itu merupakan THR dirinya selaku petugas PPSU dan akan digunakan untuk kebutuhan istri dan anak berlebaran.

"Saya ambil uang THR di atm untuk kebutuhan keluarga entah buat beli baju, bahan makanan buat berbuka puasa," katanya.

Beruntung, Hp dan kunci motornya tak ikut-ikutan diambil paksa.

Sebab, letak kedua barang itu berada di kantong lain dalam tas selempangnya.

Baca juga: Viral Komplotan Emak-emak Lakukan Pencurian di Sebuah Butik Kawasan Cikarang Utara 

Saat itu Ray mengaku syok sehingga belum mau lapor polisi.

Namun ia berharap para pelaku segera ditangkap polisi dan dijerat dengan hukuman yang seberat-beratnya.

"Saya mikir gini, kalau pelaku begal saya bunuh nanti saya yang jadi tersangka. Kan repot, jadi viral nantinya itu yang saya khawatirkan juga," katanya.

Melengkapi skenarionya, Ray mengaku hapal raut wajah pelaku yang masih muda belia.

"Mukanya masih pada muda. Remaja tanggung lah," kata dia.

Polisi Dikibuli

Saat kabar begal THR petugas PPSU itu mneyeruak, pihak Polsek Sawah Besar mengaku langsung bergerak menyelidiki.

Bahkan Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom sampai menemui Ray secara langsung di kediamannya, Kamis (28/4/2022) siang.

Bukan saja menemui, saking percayanya Maulana dengan kisah begal THR itu, Maulana sampai memberikan uang kepada Ray sebesar Rp 4,4 juta.

"Insya Allah uangnya sesuai dengan yang hilang," katanya Maulana.

Baca juga: Lihat Kunci Motor Masih Tergantung, Pemulung di Cikarang Tinggalkan Karung, Pilih Bawa Kabur Vario

Ray seketika menitikkan air mata sesaat mendapat THR dan paket sembako dari kapolsek. 

Ia menyampaikan terima kasih kepada kapolsek yang peduli pada hidupnya.

"Saya mengimbau kepada korban untuk saling bekerjasama memberikan informasi terkait kasus pembegalan. Agar kasus pembegalan dapat terungkap," pungkas Maulana.

Maulana juga menyatakan akan memburu pelaku begal seperti pengakuan Ray.

Kejutan datang pada Kamis malam harinya.

Tiba-tiba, pihak Polsek Sawah Besar menerbitkan pernyataan resmi.

Ray Prama Abdullah yang sempat dikabarkan menjadi korban rampok ternyata bohong belaka. 

Usai diinterogasi polisi, Ray mengaku uang THR itu bukan hilang karena dicuri atau dibegal melainkan digunakan untuk bermain judi online.

"Tidak sesuai dengan keterangan korban jika uang THR tersebut hilang karena dibegal," kata Maulana dalam pernyataan resminya.

santunan dan sembako untuk PPSU ngaku dibegal
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom memberikan santunan dan sembako kepada Petugas PPSU, Ray Prama Abdullah (28) pada Kamis (28/4/2022).

Ray mengatakan ia mengarang cerita bahwa uang itu hilang karena dibegal oleh kawanan gangster lantaran takut ketahuan dia bermain judi online oleh istrinya. 

"Ray Prama Abdullah takut kepada istrinya yang nantinya akan marahi jika mengetahui uang THR habis untuk bermain judi slot," tambahnya.

Hal itu terungkap setelah Kanit Reskrim, Iptu Wildan Alkautsar bersama jajarannya menindaklanjuti laporan yang dibuat oleh Ray. 

"Bahwa sdr Ray Prama Abdullah pada hari Rabu (27/4/2022) sekitar pukul 05.12 WIB melakukan penarikan uang di mesin ATM Bank DKI di Kantor Kecamatan Sawah Besar hanya sebesar Rp 200 ribu. Tidak sesuai dengan keterangan korban yang menerangkan bahwa melakukan penarikan uang sebesar Rp 4,4 juta," pungkas Maulana.  

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Drama Petugas PPSU Kibuli Polisi Karena Takut Istri, THR Habis Buat Judi Slot Malah Mengaku Dibegal

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved