Selasa, 30 September 2025

Pasar Gembrong Jakarta Kebakaran

Korban Kebakaran Pasar Gembrong Lebaran di Kolong Tol Becakayu, Ini Harapan Jamaludin ke Anies

Jamaludin, warga Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur merayakan Lebaran di tengah pilu.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews/Naufal Lanten
Jamaludin, warga Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, saat ditemui di kolong Tol Becakayu, Senin (2/5/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - “Momen yang seharusnya mendapatkan kebahagiaan atau saling berpelukan dengan senang hati dengan gembira. Dengan keadaan seperti ini justru berpelukan kita sesama kerabat kita menyedihkan.”

Demikian diucapkan Jamaludin, warga Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Dia adalah satu dari sekian banyak korban kebakaran di sentra pasar mainan anak. Rumahnya hangus dilahap si jago merah.

Nahas, peristiwa itu terjadi sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Kini, dia bersama ketiga anaknya tinggal di kolong Tol Becakayu.

Pria berusia 45 tahun ini menceritakan kisah pilu kala merayakan Lebaran setelah tertimpa musibah kebakaran.

“Sangat pilu sekali, enggak kaya Lebaran tahun kemarin-kemarin, bergembira suka cita menyambut kedatangan bulan suci, menyambut kedatangan Idul Fitri dengan hati yang berbunga-bunga,” kata Jamaludin saat ditemui Tribunnews.com di lokasi pengungsiannya, Senin (2/5/2022).

“Sekarang dengan kesedihan yang teramat sangat,” ujarnya menambahkan.

Pria paruh baya ini mengungkapkan momentum Lebaran 2022 ini jelas berbeda dengan sebelumnya.

Baca juga: Korban Kebakaran Pasar Gembrong Tetap Semangat Salat Id di Dekat Posko Pengungsian dan Kolong Tol

Pasalnya, sebanyak 400 lebih rumah di kawasan itu terbakar, termasuk milik Jamaludin. Itu membuatnya kehilangan barang berharga.

“Batin kita menangis, harapannya ya seperti itu, gimana tindak lanjut pemrov untuk sedikit rakyat kecil seperti saya,” ucap pria yang mengenakan kemeja bercorak coklat itu.

Sehari-hari, Jamaludin ialah pedagang keliling yang biasa menjajakan dagangannya ke sekolah-sekolah dasar di sekitaran rumahnya.

Dia biasa menjual berbagai mainan seperti tembak-tembakan hingga boneka mainan anak.

Dengan penghasilan yang tidak seberapa, membuat ayah tiga anak ini tidak tahu harus bagaimana melanjutkan usahanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan