BBM Bersubsidi
KSPSI Bawa Keranda saat Demo Tolak Kenaikan BBM: Itu Bentuk Penderitaan
(KSPSI) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Penulis:
Naufal Lanten
Editor:
Johnson Simanjuntak
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferedrasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Adapun dalam aksi tersebut, KSPSI membawa tandu berwarna hijau yang berbentuk seperti keranda.
Ketua Serikat Pekerja Textile Sandang dan Kulit SPSI Agus Darsana mengatakan simbol keranda itu adalah bentuk penderitaan buruh dan rakyat saat ini.
“Adalah (bentuk) penderitaan yang kita terima. Kalau itu terus menerus kenaikan BBM maka pekerja lama kelamaan akan menderita dan akan mati,” kata Agus Darsana di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Tiga Tuntutan KSPSI
Adapun dalam aksi di kawasan Patung Kuda ini, KSPSI membawa tiga tuntutan aksi. Di antaranya menolak kenaikan harga BBM, meminta upah yang layak bagi buruh hingga meminta mencabut UU Omnibus Law.
Baca juga: KSPSI Gelar Long March dari Balai Kota DKI ke Kawasan Patung Kuda, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Agus mengatakan kaum buruh tidak mendapatkan kenaikan upah sejak 2021. Hal itu disebut karena adanya aturan dalam Ombibus Law tersebut.
“Karena peraturan PP No. 36 itu sangat menyengsarakan. Karena dengan adanya PP 36, upah pekerja sama sekali tidak naik. Kalau tahun ini tidak naik, berarti sudah tiga tahun kita menderita,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi hingga sekira pukul 13.15 WIB, KSPSI masih menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Ribuan buruh terlihat mengenakan pakaian berwarna biru bercorak merah. Mereka menyampaikan aspirasi dari atas mobil komando secara bergantian.
