Fakta-fakta Sopir Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung, Motif Terlilit Utang dan Sakit Hati
Simak fakta-fakta terkait sopir yang aniaya majikannya hingga meninggal dunia di Sunter Agung.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta terkait sopir yang menganiaya majikannya hingga tewas di i Kompleks Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/12/2022)
Diketahui, sopir tersebut berinisial H (36), sedangkan majikannya berinisial MC (76).
Pelaku melakukan kekerasan terhadap majikannya hingga meninggal dunia karena berniat menguasai barang berharga milik korban.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, pelaku diduga memiliki utang dan tidak mampu melunasinya.
Baca juga: Sopir Taksi Online di Kalimantan Selatan Ditangkap karena Lecehkan Penumpangnya
Diketahui, bahwa pelaku sudah bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Pekerjaan pelaku sebelumnya adalah pengemudi ojek online, kemudian beralih menjadi sopir pribadi, dikutip dari Kompas.com.
Simak fakta-fakta tentang pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap majikannya hingga meninggal:
Sekap Majikan hingga Meninggal

Pelaku, H awalnya membekap mulut dan menyumpal mulut majikannya, MC menggunakan masker.
Korban, MC dibekap dan disekap sejak pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB.
Selain itu, H juga memukul rahang MC sebanyak dua kali hingga menyebabkan MC meninggal dunia.
"Korban sudah meninggal dunia dan pada gigi korban ditemukan sudah copot karena dibekap mulutnya dan dimasuki masker oleh pelaku," ujar Kapolsek Tanjung Priok, Kompol M Yamin, Kamis (15/12/2022).
Dua Orang Lainnya Terluka
Kapolsek Tanjung Priok, Kompol M Yamin mengatakan bahwa saat itu, korban lainnya yang berinisial RC (66), adik dari MC masuk ke rumah bersama salah satu warga, yakni Ari (33).
Saat ingin memasuki rumah, RC curiga karena melihat pagar rumahnya digembok.
Padahal, di dalam rumah ada H dan MC.
Kemudian RC mencoba untuk menghubungi MC, tetapi tidak direspons.
Hal tersebut membuat RC menjadi panik.
Saat menaiki tangga menuju lantai dua untuk mencari MC, tiba-tiba H muncul dari atas dan langsung menyerang RC dan Ari.
"Pelaku langsung membekap korban RC dan melintir leher korban sehingga patah."
"Kemudian pelaku mengejar saksi A keluar hingga sempat berantem dengan saksi," ungkap Yamin.
RC dan Ari diketahui dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara karena mengalami luka-luka di tubuhnya.
Terlilit Utang

Alasan pelaku melakukan penganiayaan diduga karena ingin menguasai harta majikannya lantaran pelaku terlilit utang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Bryan Rio Wicaksono.
"Menurut keterangan yang bersangkutan, pelaku mempunyai banyak utang," ungkap Bryan, Kamis (15/12/2022).
Motif Lain karena Sakit Hati
Selain karena terlilit utang, motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati.
H mengaku kerap mendapatkan perlakuan yang tak menyenangkan dari majikannya tersebut.
"Setelah kami interogasi awal, motifnya masih sama si pelaku sakit hati dengan korban, sering dimarah-marahi di tempat umum."
"Jadi menimbulkan dendam dan ingin menguasai harta korban," ungkap Bryan.
Sempat Sembunyi di Loteng Rumah
Pelaku, H sempat bersembunyi di loteng rumah korban saat polisi datang.
Namun, keberadaan H diketahui oleh polisi yang mendatangi lokasi kejadian pada Rabu (14/12/2022) malam.
"Kami masuk, kami cari di dalam-dalam tahunya dia lagi ngumpet di loteng," ungkap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Bryan Rio Wicaksono, Kamis (15/12/2022).
"Ya sejam-lah (ditangkap usai ada laporan). Pada saat itu (pelaku) masih di dalam rumah, ngumpet, gitu," imbuh Bryan, dikutip dari Kompas.com.
Keterangan dari Saksi
Ari, saksi mata yang menemani RC masuk ke dalam rumah sempat meminta pertolongan dengan berteriak 'maling'.
Warga kemudian berdatangan dan mengepung rumah MC. Hal itu membuat pelaku tak bisa kabur.
Ari mengaku sempat dipiting pelaku saat membantu RC masuk ke dalam tempat penyekapan.
Ari dipiting H dari belakang dan membuat lehernya terluka karena kuku pelaku cukup panjang.
Lantas setelah itu, Ari secara refleks membanting pelaku ke depan hingga H terpelenting.
"Habis dipiting saya reflek saya banting dia, saya langsung teriak maling! Maling!," kata Ari, dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (14/12/2022).
"Terus ada warga langsung nutup pintu dan pagarnya ini, biar si pelaku nggak keluar kali ya, saya langsung ke posko minta pertolongan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjakarta.com/Gerald Leonardo Agustino) (Kompas.com/Zintan Prihatini)