Selasa, 30 September 2025

Fajri Obesitas Berat Badan 300 Kg

Sosok Fajri, Pria Obesitas 300 Kg Asal Tangerang, Meninggal di RSCM Jakarta

Terungkap sosok Fajri, pria obesitas asal Tangerang yang meninggal di RSCM Jakarta. Fajri dikenal tak mau merepotkan tetangga sehingga enggan ke RS.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Daryono
Tim Damkar Kota Tangerang
Pasien obesitas Muhammad Fajri (26) saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dengan menggunakan truk, Jumat (9/6/2023). Fajri meninggal dunia hari ini Kamis (22/6/2023). 

"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau. Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," imbuhnya.

Muhammad Fajri, pria dengan berat badan mencapai 300 Kg dievakuasi ke RSUD Kota Tangerang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)
Muhammad Fajri, pria dengan berat badan mencapai 300 Kg dievakuasi ke RSUD Kota Tangerang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa) (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)

Sekitar 8 bulan sebelumnya, Fajri mengalami kecelakaan sepeda motor saat bekerja sebagai biro pengurusan surat-surat kendaraan.

"Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi enggak segede sekarang," tuturnya.

Usai kecelakaan tersebut kondisi kesehatan Fajri semakin memburuk karena tidak dapat beraktivitas.

Baca juga: Obesitas Ekstrem dan Selalu Menolak saat Dibujuk Tetangga Berobat, Rupanya Fajri Tak Mau Merepotkan 

Fajri yang hanya bisa berbaring kemudian berjualan online di dalam kamar.

"Dia jualan online, tapi saya gatau jualan apa. Ya dari hape aja kerjanya," tandasnya.

Tim dokter RSCM, dr Dicky L. Tahapary menjelaskan sebelum mengalami kecelakaan Fajri sudah kelebihan berat badan.

Asupan makan dan energi yang dikeluarkan Fajri tidak seimbang sehingga berat badannya terus bertambah.

Selain itu, Fajri juga mengalami gangguan pernafasan yang membuatnya tidak bisa tidur terlentang.

"Karena kecelakaan dan lebih banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang."

"Akibatnya (asupan) lebih banyak dan disimpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Siti Nawiroh)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan