Jumat, 5 September 2025

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Dokter Tatang Sebut Kerusakan Otak David Sebabkan Gangguan Sistem Kerja Tangan dan Kakinya

dr. Yeremia Tatang, Sp.S., menjelaskan mengapa Cristalino David Ozora tidak bisa berjalan sempurna seperti biasanya, pasca memperoleh perawatan rawat

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Tangkap layar Kompas Tv
Dokter syaraf Rumah Sakit Mayapada Kuningan, dr Yeremia Tatang, Sp.S, menyebut bahwa Cristalino David Ozora (17) mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI) atau alami kerusakan syaraf. 

Menurutnya, David akan jauh lebih baik mulai kembali beradaptasi dengan lingkungannya.

Hal yang dapat dilakukan adalah berada dekat dengan orang terdekat, yakni keluarganya.

Ini tentu dengan pantauan dari tim kedokteran Mayapada yang dilakukan secara berkala.

"Tetapi masalah emosi dan kognisinya, dia mungkin akan lebih baik kalau kita kembalikan kepada keluarga atau mulai latihan beradaptasi. Sembari kita pantau monitor setiap bulan," kata dr. Tatang.

Ia menekankan bahwa saat pihaknya menerima David sebagai pasien, kondisi remaja itu memang sangat tidak bagus.

Pertama kali melihat kondisi David, pada paru-paru pasien terdengar bunyi dahak yang sangat kental.

Kondisi Glasgow Coma Scale (GCS) pun hanya mencapai skala 3, sehingga David tidak merespons rangsangan apapun yang diberikan tim medis Mayapada.

Perlu diletahui, Glasgow Coma Scale (GCS) merupakan skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran.

Dengan demikian, David pun dapat dikatakan dalam keadaan koma.

"Nah saat saya terima, itu memang kondisinya sangat tidak bagus, GCS-nya 3 dan itu di paru-parunya itu bunyi dahaknya sangat sangat kental sekali," jelas dr. Tatang.

Baca juga: Tidak Bisa Prediksi Sejauh Mana David Bisa Sembuh, Dokter: Anak Ini Membaik Pun Suatu Mukjizat

Dr. Tatang kemudian menjelaskan bahwa Rumah Sakit Medika Permata Hijau sebelumnya telah memberikan pengobatan sesuai dengan kemampuan rumah sakit itu.

"Jadi kita memang melihat di Rumah Sakit Medika sudah diberikan obat sesuai dengan kemampuan rumah sakit tersebut. Jadi saya melihat tidak ada yang salah dengan penanganan di Rumah Sakit Medika," kata dr. Tatang.

Namun karena kondisi David yang sangat berat serta perlengkapan kedokteran yang tidak terlalu lengkap untuk menangani kondisi David, maka rumah sakir tersebut akhirnya merujuk korban ke rumah sakit lain, dalam hal ini Mayapada Hospital Kuningan.

"Tetapi memang mungkin perlengkapan mereka tidak begitu lengkap, makanya dirujuk ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan," tutur dr. Tatang.

Sebagai dokter penanggung jawab utama, dr. Tatang mengaku bahwa dirinya mulai menangani David saat putra dari Jonathan Latumahina itu tiba di Mayapada Hospital Kamis dini hari, setelah dipindahkan dari Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan