Bayi 2 Bulan Kritis Dirawat di NICU RSAB Harapan Kita, Diduga Gara-gara Salah Beri Susu Formula
Bayi Lanala lahir dengan diagnosa penyumbatan usus dan kelainan hati di Rumah Sakit Pelni pada 13 Juni lalu.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bayi berusia dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim diduga menjadi korban kelalaian petugas rumah sakit yang keliru memberikan susu formula.
Bayi Lanala kini berjuang menghadapi fase kritisnya di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Harapan Kita, Jakarta dan berat tubuh Nala turun drastis dari 2,165 kilogram, menjadi hanya 1,4 kilogram.
Chintia Suciati (29), orangtua bayi Lanala mengatakan, saking drastisnya berat badan buah hatinya, tubuh mungil Lanala kini bak tengkorak yang diselimuti kulit. Sementara sekujur badannya itu, dipasangi selang-selang.
Chintia juga bahkan tak bisa terus menerus menemani sang putri di ruang pembaringan, lantaran intensitas pertemuan yang dibatasi.
Menurutnya, putrinya sampai berada di titik kritis, diduga lantaran kelalaian perawat yang bertugas memberi susu formula di rumah sakit tersebut.
Dia mengatakan, Nala lahir dengan diagnosa penyumbatan usus dan kelainan hati di Rumah Sakit Pelni pada 13 Juni lalu.
Hal itu membuat putrinya harus bergantung hidup dengan ileostomi atau pembuatan lubang (stoma) antara ileum dan dinding abdomen yang tujuannya untuk pengalihan feses.
Namun sebulan kemudian, tepatnya pada 12 Juli 2023, Nala mesti dirujuk ke Poli Gastro di salah satu rumah sakit nasional yang memiliki peralatan lebih canggih dan memadai.
Di tempat inilah, mimpi buruk terpanjang yang tak pernah diharapkan Chintia terjadi.
Bukan membaik, Chintia justru harus menyaksikan bayinya anfal, sesak napas, hingga beberapa bagian tubuh Nala menguning dan membiru karena bengkak.
Dia menduga, hal itu karena perawat salah memberikan susu formula kepada Nala.
Baca juga: Kronologi Bocah 7 Tahun di Palembang Meninggal usai 3 Kali Operasi, Diduga Jadi Korban Malapraktik
Chintia bercerita, putrinya itu sempat mengalami peningkatan berat badan saat ditangani oleh sejumlah dokter.
Dokter tersebut menyarankan Chintia untuk memberikan susu Nutribaby Royal Pepti Junior dari sebelumnya susu Nala adalah Neocate.

"Setelah dicek sama dokter, ada perbaikan dari segi berat badan, dokter ahli gizi pun sudah menemukan susu yang cocok buat Nala," kata Chintia saat ditemui di kediamannya, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (16/8/2023).
"Dari susu Pepti Junior itu perlahan-lahan dia naik berat badannya. Bahkan rekor pertama Nala di angka 2,165 kilogram," lanjutnya.
Baca juga: Bayi di Makassar Meninggal Diduga jadi Korban Malapraktik, Perawat Suntik Korban hingga Pendarahan
Sumber: Warta Kota
Susu formula
RSAB Harapan Kita
Nutribaby Royal Pepti Junior
Lanala Ayudisa Halim
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
penyumbatan usus
Neocate
RSAB Harapan Kita Gandeng Swasta Lakukan Penelitian dan Pengembangan Tes Genetik Talasemia di RI |
![]() |
---|
Ketua Umum Kowani: RSAB Harapan Kita Punya Fasilitas Standar Asia |
![]() |
---|
Benarkah Maltodextrin dalam Susu Formula Penyebab Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak? Ini Kata Ahli |
![]() |
---|
Kemenkes Jelaskan Dampak Pemberian Susu Formula pada Anak |
![]() |
---|
PP Kesehatan Perketat Regulasi Terkait Susu Formula Bayi, Berikut Isi Pasal 33 Nomor 28 Tahun 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.