Mayat dalam Koper
Sosok Pembunuh Wanita Dalam Koper Diduga Rekan Kerja, Terungkap Gerak-gerik Pelaku Hingga Ditangkap
Sosok pria berinisial AARN, pelaku pembunuhan wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Cikarang, diketahui memiliki hubungan kerja dengan korban.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok pria berinisial AARN, pelaku pembunuhan wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat disebut tak memiliki hubungan keluarga dengan korban.
AARN yang ditangkap aparat kepolisian di wilayah Palembang, Sumatera Selatan, hanya sebatas memiliki hubungan kerja dengan korban RM (50).
Diduga kuat pelaku menghabisi nyawa AR di sebuah kamar hotel di Bandung, Jawa Barat.
Lantas pelaku memasukan jasad korban ke dalam koper dan membuangnya di semak-semak, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan pelaku diamankan di Palembang, Selasa (30/4/2024) malam.
Baca juga: Tampang Pembunuh Wanita dalam Koper di Bekasi, Terkuak Identitasnya
Menurut dia, pelaku AARN tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban.
"Tidak ada hubungan kekeluarga, tidak ada hubungan lain-lainnya, tapi ada hubungan kerja. Makanya nanti kita dalami lagi," kata Kombes Twedi Aditya Bennyahdi dilansir dari Tribunbekasi.com, Rabu (1/5/2024).
Hingga kini, polisi telah memeriksa sebanyak tujuh saksi guna mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Rekaman CCTV Hotel Ungkap Wajah Pelaku
Aksi AARN membawa jasad korban dalam koper terekam CCTV hotel di Bandung.
Rekaman CCTV tersebut pula yang menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk menangkap pelaku pada Selasa (30/4/2024) malam.
"Terduga pelaku terekam di CCTV sebuah hotel di Bandung, membawa koper hitam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (1/5/2024).
Dalam rekaman CCTV yang didapat, awalnya pelaku datang bersama korban berjalan di lorong hotel menuju sebuah kamar Rabu (24/4/2024) sekira pukul 09.51 WIB.
Baca juga: Detik-detik Pelaku Menyeret Koper Berisi Mayat Korban Terekam CCTV, Kunci Penangkapan di Palembang
Saat itu pelaku menggunakan kemeja berwarna hitam.
Di belakang pelaku tampak seorang wanita yang diduga korban berjalan mengenakan baju merah dipadu hijab abu-abu.
Lantas keduanya masuk ke dalam salah satu kamar hotel.
Dalam rekaman CCTV yang menunjukan waktu sekitar pukul 18.39 WIB, terlihat pria tersebut keluar membawa koper besar yang diduga berisi jasad korban.
Saat membawa koper berisi jasad korban, pelaku terlihat tenang dan tak mencurigakan.
Jasad korban ditemukan di semak-semak, daerah Cikarang, Bekasi, Kamis (25/4/2024) pagi sekira pukul 08.00 WIB.
Korban ditemukan petugas kebersihan berinisial A saat sedang menyapu di sekitar lokasi kejadian.
Saat itu, saksi A melihat ada koper mencurigakan tergeletak di pinggir jalan.
Kemudian A memegang koper hitam bermerek presiden tersebut dan merasa berat.
Dari resleting koper yang sedikit terbuka ada sesuatu bewarna merah yang diduga baju korban.
Curiga dengan temuannya, A akhirnya melaporkan temuannya ke Polsek Cikarang Barat.
Polisi yang melakukan cek TKP kemudian membuka isi tas dan ditemukan mayat seorang wanita.
Korban tercatat sebagai warga Riung Bandung, Rancasari, Kota Bandung.
Korban RM pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rancacili, Kota Bandung, Jumat (26/4/2024).
Korban Dalam Proses Cerai
Keluarga sempat menduga RM menjadi korban pembunuhan yang dilakukan orang dekat.
Dugaan itu disampaikan Anjar Gumilar, sepupu korban saat ditemui seusai pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rancacili, Kota Bandung, Jumat (26/4/2024).
"Kita curiga, karena almarhumah ini sedang proses cerai dan almarhumah keukeuh enggak mau rujuk," ujar Anjar.
Sepengatuan Anjar, korban tidak memiliki masalah dengan siapapun, kecuali proses perceraian dengan suaminya yang masih bergulir di Pengadilan Agama.
Keduanya kerap terlibat cekcok lantaran suami korban kerap datang ke rumahnya di Rancasari, Kota Bandung tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
“Kalau pertikaian enggak pernah, tapi lebih ke cekcok adu argumen."
"Yang satu mau cerai, yang satunya enggak mau."
"Terus suaminya ini suka tiba-tiba ada di rumah. Itu sering terjadi konfliknya di situ,” katanya.
Seiring dengan tertangkapnya pelaku, keluarga korban berharap, pelaku mendapat hukuman setimpal.
Anjar Gumilar mengaku sudah mendapatkan informasi penangkapan pelaku dari penyidik Polda Metro Jaya.
"Kami diberi informasi tadi subuh oleh penyidik kalau pelakunya telah ditangkap. Harapan kami pelaku bisa dihukum sebesar-beratnya," ujar Anjar, Rabu (1/5/2024).
Menurutnya, hingga saat anak-anak dari korban masih belum sepenuhnya menerima kepergian orang tuanya.
"Kami, terutama anak-anaknya meminta kepada kepolisian supaya pelaku diberi hukuman yang setimpal," ucapnya.
(Tribunnews.com/ tribunjabar.id/ tribunbekasi.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.