Kamis, 28 Agustus 2025

7 Mayat Mengapung di Bekasi

UPDATE Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi: Ini Rincian 17 Polisi yang Diperiksa Propam Polda Metro

Ade Ary memerinci 17 anggota tersebut terdiri dari 10 anggota dari Polres Metro Bekasi Kota, tiga anggota Polsek Jati Asih dan empat anggota dari...

Kolase Tribunnews.com: Tribunnews.com/Reynas
Anggota polisi yang diperiksa Bid Propam Polda Metro Jaya terkait kasus tewasnya tujuh remaja di Kali Bekasi bertambah jadi 17 anggota. Awal mula penemuan 7 mayat di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024), dua jasad ditemukan berdempetan, tiga lainnya tertelungkup seperti batu. 

Bahkan, dia mengungkapkan bahwa dirinya bisa menjadi ‘gila’ (atau odgj) jika tak bisa dan mengenali lagi wajah anaknya.

Melinda juga berujar anaknya bukan seorang teroris yang tidak boleh dilihat jenazahnya.

“Saya kalau tidak diizinkan melihat anak saya, maka saya jadi gila, Pak. Emang anak saya teroris?” ujarnya dengan nada tinggi ke petugas.

Melinda pun mengaku akan membantu petugas DVI Polri untuk mengidentifikasi korban lewat pengelihatannya. Sebab, dia masih yakin bahwa anaknya pergi menggunakan kaus berwarna abu-abu serta sepatu berwarna putih ketika meninggalkan rumah pada Sabtu (21/9) lalu.

Melinda juga mengaku telah memberikan sampel DNA serta persyaratan yang diminta pihak DVI Polri untuk proses identivikasi pada Senin kemarin.

Namun, dia menyesalkan bahwa proses identifikasi berlangsung lambat dan terlalu lama.

“Saya harus nunggu berapa lama lagi ini. Keburu saya tidak bisa mengenali anak saya,” ujarnya sambil menangis. 

“Ini sudah hampir empat hari, saya cuman mau lihat anak saya,” tambahnya.

Tak hanya Melinda, adapun sepasang orang tua yang menenteng ijazah bermaps merah turut mendesak petugas memberikan izin untuk melihat jenazah yang diduga anaknya.

Sebab, sepasang suami istri ini mengaku telah mendatangi Polsek dan Polres Bekasi untuk mencari keberadaan anaknya. Namun, justru diminta ke RS Polri Kramat Jati.

“Dari Polsek disuruh ke Polres, disuruh bawa barang-barang (persyaratan identifikasi), Tapi di sini (RS Polri) enggak boleh lihat jenazah,” timpal pasangan suami istri kepada petugas.

Meski terus didesak, petugas DVI Polri yang mengenakan baju berwarna biru dongker tidak bergeming. 

Dia menjelaskan bahwa seluruh proses identifikasi sedang dilakukan oleh tim dokter. Sehingga, dia meminta kepada pihak keluarga untuk bersabar.

Mendengar itu, Melinda semakin meninggikan nada bicaranya. 

Dia pun mengeluarkan sumpah serapah kepada petugas tersebut. Maulana pun terlihat memapah istrinya, Melinda untuk keluar ruangan transit jenazah agar lebih tenang.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan