Minggu, 5 Oktober 2025

3 Fakta Satu Keluarga Tewas di Tangsel: Diduga Terlilit Pinjol hingga Ayah Gantung Diri di Dapur

Satu keluarga di Tangsel ditemukan tewas pada Minggu (15/12/2024). Jasad ibu dan anak tergeletak di kamar, sedangkan ayah tergantung di dapur.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Suasana rumah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak ditemukan tewas di Kampung Poncol Indah III RT 05 RW 02, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (16/12/2024). 

Y mengira YL dan anaknya yang masih balita dibunuh AF.

"Saya kira enggak ada suaminya, apa kabur apa ke mana gitu, tapi ada motornya."

"Nah, udah gitu kata encing saya coba liat di kamar mandi. Tahu-tahu dia gantung diri di kamar mandi, pintunya ditutup dari dalam," terangnya.

Baca juga: Sekeluarga Tewas dalam Rumah di Tangsel: Jasad Ditemukan Kakak hingga Korban Disebut Terlilit Pinjol

Y menambahkan jasad AH ditemukan dalam kondisi leher terluka dan mulutnya berbusa. 

"Berbusa (mulut AH). Udah gitu di sininya berdarah (nunjuk arah pinggir bibir). Di sininya (leher) ada semacam bekas geretan gitu. Biru lehernya kayak habis diiket," tandasnya.

3. Diduga Terlilit Pinjol

Y yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban mengaku sempat didatangi penagih pinjaman online (pinjol) setahun lalu.

"Waktu itu kan dateng itu ya orang home credit. Dia nyari ke mari alamatnya, kan alamatnya sama (dengan) saya."

"Saya bilang sama adik saya, 'Kamu dicariin sama home credit. Kamu minjem duit?' 'Enggak, Kak, (aku) enggak minjem duit.' Ternyata lakinya (AF)," ungkapnya.

Setelah ditelusuri, AF menggunakan data pribadi YL untuk mengajukan pinjol.

Menurut Y, adiknya terpaksa meminjamkan data pribadi karena diancam AF.

"Lah terus kok pake data lu?' 'Iya dipinjam. Soalnya pake data AF enggak bisa. Kalau enggak dikasih dia marah kak','" tambahnya.

Baca juga: 5 Info Terbaru Satu Keluarga Tewas di Tangsel: KDRT, Judi Online dan Balita Terbaring di Jasad Ibu

Nominal uang yang dipinjam menggunakan data YL cukup besar sehingga satu keluarga diteror penagih pinjol.

"Sudah itu dia pakai nomor telepon saya. home reditnya nelepon ke saya. Saya bilang saya mpok-nya karena dia belum bayar," lanjutnya.

Y tak mengetahui utang tersebut sudah dibayarkan atau belum lantaran penagih pinjol tak mendatangi rumah lagi.

DISCLAIMER:

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved