Jumat, 15 Agustus 2025

Curhat Damkar Depok Sandi Butar-butar ke Dedi Mulyadi: Dibully, Gaji Dipotong, Anak Sakit Dihina

Curhat Anggota Damkar Depok Sandi Butar-butar ke Dedi Mulyadi: Dibully, Gaji Dipotong, Anak Sakit Dihina Bengek

kolase Tribunnews.com/ist/Kompas.com
Kolase foto Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi dan Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Depok, Sandi Butar Butar, di Menara Kompas, Senin (29/7/2024). Curhat Anggota Damkar Depok Sandi Butar-butar ke Dedi Mulyadi: Dibully, Gaji Dipotong, Anak Sakit Dihina Bengek 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Sandi Butar-Butar curhat kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.

Ketika itu kondisinya kontrak kerja Sandi Butar -sebagai anggota Damkar Depok tidak diperpanjang.

Ditemani pengacaranya, Deolipa Yumara, Sandi Butar-Butar menemui Dedi Mulyadi di kediamannya Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

Sandi Butar Butar dan Deolipa Yumara pun diterima langsung oleh Dedi Mulyadi.

Selama disana Sandi Butar butar bercerita awal mula dirinya bisa bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran hingga perlakuan yang diterima.

Kini Sandi Butar butar bisa tersenyum lagi karena Dedi Mulyadi turun tangan di masalahnya, Dedi Mulyadi sudah meminta Wali Kota Depok terpilih untuk kembali mengangkat Sandi jadi anggota Damkar.

 

Pernah Dibully

Mulanya Sandi Butar butar sempat bekerja sebagai wartawan infotainment setelah lulus kuliah jurusan advertising.

Saat dirinya menganggur, temannya memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan sebagai anggota Damkar Depok.

Lalu ia pun mencoba melamar sebagai anggota Damkar Depok hingga diterima.

Sandi menuturkan, dirinya memiliki kemampuan bela diri pencak silat.

Baca juga: Pemberhentian Kerja Sandi dari Damkar Disorot Wali Kota Depok Terpilih, Kinerjanya Diapresiasi

Pada awal bertugas, Sandi mengaku sebagai pribadi yang pendiam.

Sandi mengaku sempat menjadi korban perundungan atau bullying saat awal menjadi anggota Damkar Depok.

"Saya jadi korban bully. Karena memang waktu itu kan penerimaan saya jujur semua nih," kata Sandi kepada Dedi Mulyadi.

"Penerimaan honorer itu kan bawaan banyak, oh anak pejabat," imbuhnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (14/1/2025).

"Saya diam, saya mikir kan, cuma gua bukan bawaan siapa-siapa. Ya saya ngerasain gitu, bahkan ada teman juga yang udah minta maaf, celana saya didodorin, saya diam," ceritanya.

"Kaki saya ditendang, sampai saya pernah saya apel baret saya diambil, saya disuruh push up, ya saya diam gitu," sambungnya.

 

Gaji Dipotong Rp 400 Ribu untuk BPJS

Selain itu, Sandi menyebutkan, awalnya digaji Rp1.125.000, lalu gajinya dipotong Rp400 ribu.

"Dulu ada namanya uang risiko tinggi atau uang 65 sebesar Rp1 juta, dan itu dipotong Rp400 ribu, ngomong buat BPJS," katanya, melansir Tribun Jakarta.

Seingat Sandi, BPJS Kesehatan pada tahun 2015-2016 sebesar Rp36 ribu.

Pemotongan uang BPJS Kesehatan itu pun dipertanyakan Sandi dan rekan-rekannya. 

"Nah, jawaban mereka itu cuma seperti ini, 'Lu masih mau kerja enggak di sini?'," tutur Sandi.

Dedi Mulyadi lalu bertanya, siapa sosok yang memberikan jawaban tersebut. 

Sandi mengatakan, sosok tersebut yakni pejabat Damkar Depok.

 

Anak Sakit Asma Dihina Bengek

Permasalahan pun terjadi saat anak Sandi menderita penyakit asma.

Sandi mengatakan, BPJS Kesehatan miliknya tidak bisa digunakan untuk berobat karena menunggak pembayaran.

Padahal Sandi mengaku, gajinya telah dipotong untuk BPJS Kesehatan.

Akhirnya Sandi pun mengadukan hal itu ke kantor.

Namun jawaban pihak kantor membuatnya sakit hati.

"Katanya di pemkot saya frontal. Saya orangnya sok jagoan, di situlah muncaknya saya ngelawan semua pimpinan."

"Karena mereka menghina anak saya, siapa suruh lu punya anak bengek," katanya.

Tangkap layar video viral Sandi Butar Butar yang merupakan [etugas Damkar Depok yang viral kritik atasan.
Tangkap layar video viral Sandi Butar Butar yang merupakan [etugas Damkar Depok yang viral kritik atasan. (Kolase Tribunnews.com)

Kemudian, kata Sandi, pejabat baru Damkar Depok memberikan uang reimburse kepadanya.

Sandi mengingat, ia dapat dua amplop. 

Namun ia menolaknya dengan alasan harga diri.

"Saya cuma ambil uang ituan saja gitu, uang yang itu saya kagak tahu isinya berapa, ya saya lemparin aja udah, nah muncaknya lah pada saat tahun 2019," ungkapanya.

 

Diperiksa Polres Metro Depok

Sandi juga sempat diperiksa Polres Metro Depok terkait pengadaan unit Kajama Damkar Depok.

Selain itu, kasus lainnya yakni anggaran Alat Pelindung Diri (APD) untuk anggota Damkar Depok.

Sandi juga sempat mencuri perhatian saat memegang poster yang berisi persoalan BPJS serta uang Covid.

Usai aksi tersebut, Sandi mengakui mendapatkan iming-iming, namun ia tidak mau menerima karena khawatir terkena serangan netizen.

Sandi juga buka-bukaan mengenai pengadaan alat di Damkar Kota Depok.

Awalnya, Sandi mengaku berani mati meski mendapatkan ancaman.

Namun ia khawatir bila jasadnya tidak ditemukan keluarga.

Sandi, Petugas Dinas Damkar dan Penyelamatan kota Depok mem-posting foto berisi protes terhadap dugaan korupsi di instansinya.
Sandi, Petugas Dinas Damkar dan Penyelamatan kota Depok mem-posting foto berisi protes terhadap dugaan korupsi di instansinya. (ISTIMEWA)

Dedi Mulyadi lalu bertanya mengenai dampak dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran terhadap anggota Damkar Depok saat bertugas.

Sandi menuturkan banyak menerima keluhan dan caci maki warga, karena Damkar Depok telat sampai ke lokasi kebakaran.

Kemudian alat untuk memadamkan api juga kurang atau rusak.

Ia mencontohkan soal pengadaan perahu karet.

"Jadi sampai evakuasi mayat pun kita makai bambu," beber Sandi.

 

Buat Konten Room Tour Kantor Damkar

Sandi lalu viral saat membuat konten room tour kantor Damkar. 

Dimana ia mengeluhkan senso alat pemotong kayu rusak saat dibutuhkan mengatasi pohon tumbang saat musim hujan di Kota Depok.

Dedi Mulyadi lalu menyampaikan bahwa telah meminta Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri, untuk memperkerjakan kembali Sandi Butar Butar.

"Nanti karakternya ubah ya, jadi kalau pimpinannya sudah baik, kelengkapan damkarnya sudah benar, hak-hak kamu diberikan, jangan banyak ngoceh keluar, karena pimpinan pasti pusing itu," kata Dedi Mulyadi.

Sandi mengaku, dirinya tidak akan aktif bersuara bila fasilitas yang didapat anggota Damkar sudah nyaman.

Dedi Mulyadi menuturkan, dirinya akan meminta untuk segera memperbaiki manajerial pengelolaan pemadam kebakaran Kota Depok.

"Karena ke depan, Depok itu kelengkapannya harus setara dengan DKI Jakarta, karena itu gerbangnya Jawa Barat, jangan bikin malu."

"Oke, kamu kerja juga yang bagus, nanti pasti yang kerjanya tangan bukan mulut ya," ujar Dedi Mulyadi.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gaji Sandi Dipotong Rp400 Ribu Dalih untuk BPJS Tapi Tak Dibayarkan Damkar, Anak Sakit Dihina Atasan, https://jatim.tribunnews.com/2025/01/14/gaji-sandi-dipotong-rp400-ribu-dalih-untuk-bpjs-tapi-tak-dibayarkan-damkar-anak-sakit-dihina-atasan?page=all

Sumber: Surya
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan