Rabu, 20 Agustus 2025

Para Pekerja Berharap Polemik PIK 2 Tidak Menjadikan Mereka Jadi Korban

Kalangan pekerja yang menggantungkan hidup di Pantai Indah Kapuk (PIK) meminta agar polemik PIK 2 tidak membuat mereka menjadi korban.

|
Editor: Hasanudin Aco
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
KEKHAWATIRAN PEKERJA - Suasana di salah satu jalan di dekat apartemen di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 beberapa waktu lalu. Di tengan polemik PIK 2 saat ini para pekerja mengungkapkan keresahannya. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kalangan pekerja yang menggantungkan hidup di Pantai Indah Kapuk (PIK) meminta agar polemik Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) tidak membuat mereka menjadi korban.

Mereka berharap program tersebut terus berjalan sehingga bisa membuka lapangan kerja.

“Kami orang kecil cuma bisa berharap agar masalah ini tidak membuat kami jadi kehilangan lapangan kerja. Ini kan pertarungan mereka yang punya kuasa, kalau kami cuma tidak ingin kami semua tidak jadi pengangguran,” kata salah seorang pekerja di kantor perusahaan swasta di PIK 2, Rahmat Halim, Jumat (14/2/2025).

Dia mengaku baru dua tahun bekerja setelah sebelumnya susah payah mengajukan lamaran ke berbagai kantor. 

“Sekarang sudah mulai baikan, bisa cukup memenuhi kebutuhan kehari-hari. Tapi kok kemudian ada isu penghentian PSN PIK. Nasib kami gimana lagi?” ungkap Rahmat.

Perdebatan soal PSN PIK banyak yang tidak dipahami Rahmat.

Tapi menurutnya, persoalan itu tidak terlepas dari para pihak yang berkepentingan terhadap PSN PIK.

Baik itu LSM maupun orang-orang yang ingin mendapatkan proyek PSN PIK.

“Tapi efeknya justru nasib kami yang jadi terancam,” kata Rahmat.

Warga Teluk Naga ini juga menambahkan, warga di kapungnya juga cukup terganggu dengan isu ini.

Karena diantara warga justru saling curiga.

“Jadi gak enak suasananya. Apalagi juga ada demo-demo yang justru banyak orang luar wilayah pesisir yang demo,” kata dia.

Security di salah satu kantor di kawasan PIK 2, Maswi, berharap isu penghentian PSN PIK tidak membuatnya kehilangan pekerjaan.

“Untuk nyari kerjaan sekarang kan susah juga, ya khawatir juga (klo harus kehilangan pekerjaan),” kata Maswi.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan