Banjir di Jabodetabek
Banjir di Kota Bekasi Hari Ini, Kantor Kecamatan Disiapkan Jadi Posko Pengungsian hingga Dapur Umum
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mempersiapkan posko-posko di sejumlah kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah di Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir pada Selasa (4/3/2025).
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, mengatakan dirinya bersama Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, sedang berupaya melakukan penanganan banjir di Kota Bekasi.
Harris dan Tri saling membagi tugas untuk menangani banjir di Kota Bekasi.
Harris mengungkapkan pihaknya mempersiapkan posko-posko di sejumlah kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir.
“Hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir disiapkan posko, baik posko pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum,” ujarnya, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sejatinya memiliki beberapa perahu karet yang tidak bermesin.
Namun, penggunaan perahu karet yang tidak bermesin dinilai berbahaya jika tetap digunakan dalam arus yang kuat.
“Kalau perahu karet tidak bermesin, arusnya cukup kuat."
"Namun, perahu karet dengan mesin, akan bermasalah ketika mendekat ke rumah karena banyak kabel,” katanya.
3.000 Warga Perumahan Kemang IFI Bekasi Dievakuasi
Sebanyak 3.000 warga di Perumahan Kemang IFI, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, terdampak banjir, Selasa.
Baca juga: Penampakan Jalan Raya, Perumahan, Mal, Stadion, Stasiun hingga Rumah Sakit di Bekasi Terendam Banjir
Ketua RT 02 RW 07, Wiga, mengatakan ribuan jiwa korban banjir tersebut berasal dari dua RW di perumahan Kemang IFI.
"Sebetulnya ada 2 RW terdampak, yaitu RW 7 dan 14, 1 RW ini rata-rata kalau bicara KK ada 600 sampai 700 KK, tapi kalau jiwa sebanyak 1.500 per RW," ungkapnya di lokasi banjir di Perumahan Kemang IFI, Selasa, dilansir TribunBekasi.com.
Wiga menjelaskan ribuan warga yang terdampak itu dievakuasi menggunakan perahu karet oleh petugas gabungan, di antaranya Polri, TNI, BPBD, BNPB, PMI, dan relawan.
Namun, ada sejumlah warga korban banjir yang memilih bertahan di lantai dua rumah dan tidak ingin dievakuasi.
"Masih ada yang di rumah, ini kami proses evakuasi terus, kami coba ajak keluar rumah karena bagaimanapun stok makanan kadang habis dan harus kami bawa ke depan (gerbang perumahan)" paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.