Macet Horor di Tanjung Priok
5 Fakta Macet Parah di Tanjung Priok: Biang Kerok, Kompensasi hingga Pramono Anung Tegur Pelindo
Berikut fakta-fakta macet parah di Pelabuhan Tanjung Priok yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) pagi.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Tiara Shelavie
"Yang tadinya harusnya 2.500 kemampuannya, dirilis 4.200. Ini hampir 100 persen berarti kan. Kurang lebih sekitar 68 persen atau 70 persen itu adanya peningkatan kontainer."
"Untuk peningkatan volume trafik lalu lintas kontainer dengan jumlah sampai 68-70 persen ini sungguh luar biasa," imbuh Drajat.
2. Pelindo Beberkan Kompensasi
Drajat Sulistyo juga mengungkap sejumlah kompensasi yang diberikan imbas kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok.
Beberapa kompensasi yang diberikan antara lain adalah penambahan waktu pembatalan Surat Penarikan Peti Kemas (SP2) atau Surat Penarikan Peti Kemas Impor (SP2/tila).
"Kami tidak menarik cost, sehingga akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo," kata Drajat, Jumat.
Kompensasi berikutnya yang diberikan adalah melepas gate saat melakukan tapping dan kemudahan bagi sopir truk yang terjebak di jalan arteri.
Lewat kerja sama dengan Polri, truk-truk yang terjebak di jalan arteri dibantu masuk ke jalan tol dan biayanya dibantu.
"Teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami masukkan ke tol itu juga biaya tol kami bantu. Kami bersama Pak Dirlantas dan Pak Kapolres bantu masukkan ke tol juga," terang Drajat.
Selanjutnya, kompensasi berupa konsumsi yang diberikan kepada sopir truk yang terjebak macet.
"Itu sementara yang kami berikan di lapangan," jelasnya.
Baca juga: Horor Macet di Tanjung Priok, Digitalisasi Gagal Atasi Lonjakan Logistik

3. Pramono Anung Tegur Pelindo
Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta maaf ke masyarakat atas terjadinya kemacetan yang didominasi mobil kontainer dan membuat warga sekitar terkena imbasnya.
"Peristiwa ini sungguh membuat saya resah," kata Pramono Anung kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025), dilansir Wartakotalive.com.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya," imbuhnya.
Pramono meminta Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran keras ke PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kemacetan ini tidak boleh terjadi kembali, Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik ke pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun ke masyarakat," jelas Pramono Anung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.