Selasa, 19 Agustus 2025

7 Fakta Menyayat Hati: Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah dan Dibuang di Pasar Kebayoran Lama

Bocah 7 tahun ditemukan penuh luka di Pasar Kebayoran. Diduga disiksa ayah kandung lalu dibuang. Bareskrim turun tangan.

|
Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
ANAK TELANTAR - Satpol PP membawa anak telantar yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Anak yang diduga korban kekerasan ini mengaku berasal dari Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (11/6/2025).

Tubuhnya penuh luka, lemas, dan hanya beralaskan kardus ketika ditemukan petugas Satpol PP dini hari. 

Ia mengaku menjadi korban penyiksaan oleh ayah kandungnya sendiri. 

Baca juga: Bocah Perempuan yang Terlantar di Pasar Kebayoran Baru Mengaku Punya Ayah Kejam, Begini Ceritanya

Berikut tujuh fakta memilukan dari kasus yang menggemparkan publik ini.

1. Korban Mengaku Disiksa dan Dibakar oleh Ayah Kandung di Sawah

Bocah perempuan berinisial MK (7) menyampaikan pengakuan mengejutkan kepada petugas. 

Ia mengatakan telah disiksa berulang kali oleh sang ayah. 

Tidak hanya dipukuli, MK juga mengaku dibakar di sebuah sawah dan dipaksa memakan makanan basi.

“Dia dibakar di sawah, sempat diobatin, tapi disiksa lagi. Bahkan matanya lebam biru dan kakinya luka seperti bekas bacokan,” kata Eko, petugas Satpol PP yang menemukannya pertama kali.

Bahkan tulang-tulang MK terlihat menonjol, menandakan kekurangan gizi dan kemungkinan trauma jangka panjang akibat pemukulan berulang.

2. Ditemukan Tertidur Lemas di Lorong Pasar Beralaskan Kardus

Sekitar pukul 05.00 WIB, MK ditemukan tertidur di lorong sempit Pasar Kebayoran Lama.

Tanpa selimut, tanpa orang dewasa yang mendampingi, dan hanya beralaskan kardus. Kondisinya sangat lemah. Saat dibangunkan, ia bahkan tidak mampu berdiri.

Kasatpol PP Kebayoran Lama, Dian Citra, menuturkan bahwa luka yang terlihat diduga akibat benda tajam dan benda panas.

“Ada luka memar, bekas bakar, dan goresan seperti sayatan pisau,” jelasnya.

Penemuan ini mengejutkan banyak pedagang dan warga yang tengah bersiap berjualan di pagi hari. Banyak dari mereka tak kuasa menahan air mata melihat kondisi MK.

Baca juga: Seorang Anak 7 Tahun Ditemukan Lemas dan Penuh Luka di Pasar Kebayoran Lama, Diduga Korban Kekerasan

3. Diduga Ditinggalkan Ayah Kandung di Tengah Malam

Satpam pasar bernama Budiono menyaksikan seorang pria tinggi memakai masker dan kemeja putih datang pada pukul 02.00 WIB.

Pria itu membawa MK dan menidurkannya di lorong pasar sebelum pergi begitu saja.

“Kami pikir mereka hanya numpang istirahat. Tapi ternyata anak itu ditinggal sendiri,” ungkap Budiono.

Pelaku diduga adalah ayah kandung MK. Aksinya yang sengaja meninggalkan anak dalam kondisi luka parah dan lemas memperkuat dugaan bahwa ia ingin “membuang” korban agar tak terlacak.

4. Kasus Diambil Alih Bareskrim Polri, TKP Diduga di Surabaya

Kompol Murodih dari Polres Metro Jakarta Selatan menyampaikan bahwa lokasi penyiksaan awal diduga terjadi di luar Jakarta, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur.

Karena itu, kasus ini kini ditangani oleh Direktorat PPA Bareskrim Polri.

“Pelaku dan korban baru tiba di Jakarta dengan kereta dari Pasar Turi pada Selasa malam (10/6). CCTV stasiun sedang kami periksa untuk menelusuri pelaku,” kata Murodih.

ANAK TELANTAR - Satpol PP membawa anak telantar yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Anak yang diduga korban kekerasan ini mengaku berasal dari Surabaya.
ANAK TELANTAR - Satpol PP membawa anak telantar yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Anak yang diduga korban kekerasan ini mengaku berasal dari Surabaya. (Istimewa)

5. Korban Dirawat di RS Polri, Psikolog dan Tim Medis Dilibatkan

Setelah sempat dirawat di Puskesmas Cipulir 2 dan RSUD Kebayoran Lama, MK kini menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.

Tim medis menyebut kondisinya mulai membaik secara fisik, meski trauma psikologisnya sangat dalam.

“Sudah ditunjuk,” ujar Brigjen Nurul Azizah, Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Bareskrim.

MK juga didampingi psikolog anak untuk membantu memulihkan luka batin yang ia alami.

6. Warga dan Netizen Geram: "Tangkap Ayahnya, Selamatkan Anaknya"

Tagar seperti #BocahDisiksa dan #KekerasanAnak menjadi trending di media sosial.

Ribuan komentar membanjiri unggahan media dan akun aktivis perlindungan anak.

Banyak warganet menuntut agar pelaku ditangkap secepat mungkin dan MK dilindungi oleh negara.

“Gak bisa dimaafkan! Anak sekecil itu disiksa orang tuanya sendiri?”

“Ya Allah, kasihan banget... semoga ada yang mau adopsi dia dan kasih kasih sayang yang layak.”

7. Ahli: Anak Jadi Korban Saat Rumah Tangga Penuh Kekerasan

Guru Besar Sosiologi Anak Universitas Airlangga, Prof. Bagong Suyanto, menyebut bahwa kasus seperti ini sering terjadi saat rumah tangga mengalami kekerasan atau ketegangan emosional.

Anak menjadi pelampiasan karena dianggap lemah dan tak berdaya.

“Penganiayaan fisik adalah bentuk kekerasan paling kasat mata. Kalau tidak ada intervensi, anak bisa trauma seumur hidup atau meninggal dunia,” jelasnya.

Bagong juga mendorong agar pemerintah dan masyarakat aktif melaporkan tanda-tanda kekerasan terhadap anak, meski pelakunya adalah orang tua sendiri.

Penanganan Masih Berlangsung: Negara Harus Hadir Lindungi Anak

Tim penyidik Bareskrim Polri masih melacak pelaku melalui rekaman CCTV, keterangan warga, dan jejak perjalanan korban.

Sementara itu, MK terus mendapatkan perawatan medis dan psikologis.

Kasus ini kembali membuka luka lama tentang lemahnya perlindungan anak dalam sistem keluarga dan hukum.

Banyak pihak berharap MK bisa mendapatkan tempat tinggal baru yang aman dan penuh kasih sayang.

Jika Anda melihat atau mencurigai tindakan kekerasan terhadap anak, segera hubungi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) atau laporkan ke pihak berwajib.

Satu laporan Anda bisa menyelamatkan nyawa.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan