Diplomat Muda Tewas di Menteng
Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu Hari Ini, Luka Memar Jadi Petunjuk?
Selama penyelidikan, 24 saksi telah diperiksa polisi terkait kasus kematian diplomat muda Arya Daru (39).
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi akan mengumumkan hasil penyelidikan terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) hari, Selasa (29/7/2025).
Arya Daru ditemukan meninggal dunia dengan kondisi terlilit lakban di dalam indekos di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
“Iya, (pengumuman hasil penyelidikan diplomat Kemlu hari ini), jam 13.30 WIB,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2025).
Baca juga: Profil Nasir Djamil, Anggota DPR yang Sebut Diplomat Arya Daru Tewas Dibunuh
Selama penyelidikan, 24 saksi telah diperiksa terkait kasus kematian diplomat muda Arya Daru.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak merincikan, enam saksi berasal dari lingkungan rumah kos ADP di Menteng, Jakarta Pusat, termasuk penjaga indekos.
Sementara satu saksi lainnya berasal dari pihak keluarga, yakni istri korban. Kemudian, tujuh orang dari tempat lingkungan kerja, empat saksi lainnya yang berhubungan dengan korban, termasuk sopir taksi (hingga) dokter rawat jalan.
Selain itu, ada enam saksi ahli yang menjelaskan terkait temuan-temuan dalam proses penyelidikan ini.
Ada Luka Memar
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim, mengakui adanya luka memar di wajah diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Mentang, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.
Yusuf menyebut luka memar di wajah Arya belum bisa dipastikan oleh pihaknya apakah disebabkan karena adanya tindak kekerasan oleh orang lain.
Selain di wajah, Yusuf mengatakan luka memar juga berada di bagian tubuh Arya lainnya. Dia menegaskan kesimpulan semacam itu nantinya akan dijelaskan oleh ahli forensik.
Baca juga: CCTV di Kos Arya Daru Bisa Bergeser karena Permintaan Istri ke Penjaga Kos, Ini Alasannya
Ia juga mengungkapkan adanya luka memar di tubuh Arya perlu diungkap oleh kepolisian karena menjadi fakta penting apakah tewasnya korban karena tindak pidana atau tidak.
"Ada memar di wajah, ada (juga) di bagian tubuh lain. Tapi itu (penyebab memar) yang bisa menjelaskan ahli apakah sebab kekerasan atau bukan."
"Tapi fakta memar itu sangat penting untuk menjadi bagian dari fakta-fakta yang menjelaskan peristiwa pidana atau bukan," katanya ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/7/2025).
Ketika ditanya alasan kepolisian maupun Kompolnas tidak menyampaikan adanya luka memar di wajah dan tubuh Arya ke publik, Yusuf mengungkapkan masih perlunya sinkronisasi dengan hasil autopsi.
Hal tersebut demi menghindari kesalahan terkait penyebab pasti adanya memar di tubuh Arya.
"(Luka memar) harus disinkronisasi dengan hasil autopsi, sehingga bisa menyimpulkan kira-kira itu memarnya itu karena apa."
Baca juga: Sebut Pembunuhan Diplomat Arya Sangat Rapi, Anggota DPR: Tantangan Bagi Presisi Polri
"Sehingga, tidak langsung menyimpulkan bahwa karena kekerasan, padahal bisa jadi belum tentu, bisa jadi ada sebab lain," jelasnya.
Saat ditanya terkait bagian tubuh lain Arya yang mengalami memar selain di wajah, Yusuf masih enggan untuk menjelaskan.
Ia menegaskan temuan tersebut masih menjadi bagian dari penyelidikan kepolisian.
"Betul (penyebab luka memar di tubuh Arya) masih bagian dari pemeriksaan. Jangan sampai tidak akurat, semisal jangan sampai disebut memar padahal lecet," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR Punya Foto Jasad Arya Ada Luka Lebam
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil sempat mengeklaim memiliki foto terkait kondisi tubuh Arya yang mengalami memar.
Dengan bukti tersebut, Nasir menduga kuat Arya tewas bukan karena bunuh diri tetapi memang dibunuh oleh sesseorang.
Baca juga: Kompolnas Sebut Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru Makin Jelas
"Saya mendapatkan foto-foto terkait dengan kondisi korban di mana seluruh jari tangannya itu berwarna biru, kemudian ada lebam di leher, ada lebam di pangkal tangan yang itu menunjukkan bahwa memang spekulasi atau isu-isu bahwa korban bunuh diri itu sangat tidak masuk akal," katanya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Senin (28/7/2025).
Nasir pun berharap agar kepolisian selalu mengedepankan pendekatan investigasi secara saintifik atau scientific crime investigation dalam pengungkapan kematian Arya.
Dikutip dari laman Polri, scientific crime investigation adalah sebuah metode yang memadukan antara teknik prosedur dan teori ilmiah dalam menangani suatu kasus kejahatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hukum.
Dalam penerapannya, metode ini memposisikan keterangan tersangka (jika ada) sebagai bukti terakhir karena penyelidikan mengedepankan analisis dari berbagai penerapan ilmu.
Diplomat Muda Tewas di Menteng
5 Misteri di Balik Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan |
---|
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Surati Kapolri Minta Ungkap Penyelidikan Kematian |
---|
Misteri Tewasnya Arya Daru Belum Usai, Keluarga Terima Simbol Misterius dan Bunga di Makam |
---|
Upaya Keluarga Arya Daru Mencari Keadilan, Minta Bantuan TNI hingga Perlindungan ke LPSK |
---|
Dapat Kiriman Simbol-simbol Misterius, Keluarga Diplomat Arya Daru Ajukan Perlindungan ke LPSK |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.