Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Akhirnya Ditinggikan Gara-gara Sering Dilompati Pengguna KRL
Sejak lama, pagar pedestrian Stasiun Cikini di Jakarta Pusat, kerap dilompati penumpang pengguna KRL Commuterline yang enggan berjalan memutar.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak lama, pagar pedestrian Stasiun Cikini di Jakarta Pusat, kerap dilompati penumpang pengguna KRL Commuterline yang enggan berjalan memutar sedikit jauh di sisi selatan atau utara stasiun untuk masuk ke Stasiun Cikini.
Ke depan, pagar tersebut tidak bisa lagi dilompati karena PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memutuskan meninggikan pagar tersebut.
Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan hendriwintoko menegaskan langkah peninggian pagar jalur pedestrian Stasiun Cikini diambil karena maraknya perilaku tidak tertib sebagian pengguna KRL padahal telah disediakan akses resmi melalui pintu utara dan pintu selatan stasiun yang terhubung dengan Halte TransJakarta.
Menurutnya, pemasangan pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini sejak awal bertujuan menjaga ketertiban dan keselamatan, sekaligus mencegah pengendara maupun pedagang kaki lima mangkal di area tersebut.

“Jika area ini dibiarkan terbuka, akan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas dan potensi risiko keselamatan, baik bagi pengguna jalan maupun penumpang KRL,” ungkap Ixfan dalam keterangan, Senin (11/8/2025).
Pekerjaan ini sudah terealisasi sementara sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.
Dengan peninggian pagar pedestrian diharapkan dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya.
Selain itu meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun.
“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk senantiasa mematuhi aturan yang berlaku, menggunakan akses resmi yang telah disediakan, dan mengutamakan keselamatan bersama," ujar dia.
Dukungan dan kerja sama dari masyarakat sangat kami harapkan agar fasilitas umum dapat digunakan secara tertib dan aman,” tutur Ixfan.
Baca juga: Lima Kereta Alami Keterlambatan Imbas Gangguan KRL Bogor-Jakarta Kota di Stasiun Cikini
Berdasarkan data, volume pengguna KRL di Stasiun Cikini mencapai 25.000–30.000 orang per hari pada hari kerja (Senin–Kamis), dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan (Sabtu–Minggu).
Tingginya mobilitas ini membuat penataan akses penumpang menjadi sangat penting untuk mencegah potensi insiden serta memastikan kelancaran layanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.