Sabtu, 23 Agustus 2025

Istri Ungkap Kejanggalan: Misteri di Balik Pembunuhan Ilham Pradipta

Ilham Pradita tewas mengenaskan usai diculik. Istri ungkap kejanggalan, polisi buru otak pelaku pembunuhan misterius.

Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/ Alfarizy
PENCULIKAN KACAB BANK - Jenazah Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Perwakilan (KCP) bank BUMN selesai diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/8/2025). Bakal dimakamkan malam ini di Bogor. 

TRIBUNNEWS.COM - Duka mendalam menyelimuti keluarga Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN yang ditemukan tewas mengenaskan di area persawahan Bekasi

Sang istri, Puspita, tak hanya kehilangan sosok suami yang dikenal baik dan bersahaja, tetapi juga dihantui oleh kejanggalan yang mengiringi peristiwa penculikan dan pembunuhan tersebut. 

Ia mendesak aparat untuk segera mengungkap motif di balik tragedi ini dan menangkap otak pelaku yang diduga merancang kejahatan secara terencana. 

Misteri kematian Ilham kini menjadi babak baru dalam penyelidikan yang menyita perhatian publik.

Ilham Pradita, Kepala Cabang Pembantu Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, meninggal dunia pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Ia ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Ilham diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh sekelompok orang tak dikenal.

Ia diculik dari parkiran supermarket Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu sore (20/8/2025).

 Jenazahnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata ditutup lakban, dan tubuh penuh luka lebam.

Tewasnya Ilham Pradita menimbulkan misteri, karena motif pembunuhan belum terungkap.

Polisi masih mendalami apakah kasus ini berkaitan dengan pekerjaan korban, seperti penagihan atau urusan koleksi nasabah.

Empat pelaku penculikan telah ditangkap, namun mereka mengaku hanya menjalankan perintah dari seseorang yang belum diketahui identitasnya.

Aktor intelektual di balik penculikan masih diburu.

Keluarga, terutama sang istri Puspita, merasa ada kejanggalan karena Ilham dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak memiliki musuh.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang pejabat bank yang tewas secara tragis dan misterius.

Ilham  diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan.

Aksi penculikan itu terekam CCTV (kamera pengawas) di lokasi kejadian.

Warga menemukan jasad Ilham di sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.

Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.

Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.

Empat orang telah ditangkap polisi mengakui perbuatannya telah menculik Ilham.

Keempat orang itu adalah AT, RS, RAH, dan RW.

“Baru interogasi awal, tetapi mereka sudah mengakui terkait pengambilan atau penculikan korban dari supermarket di Pasar Rebo,” kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar saat dikonfirmasi, Jumat (22/8/2025).

Istri dari Ilham Pradita Kepala Cabang Bank BUMN yang diculik dan tewas, minta agar pelakunya segera dihukum berat.

Puspita istri mendiang Ilham Pradita mengungkapkan adanya kejanggalan sebelum sang suami diculik dan dibunuh.

Puspita mengatakan suaminya mendadak hilang dan diduga kuat menjadi korban kejahatan yang terencana.

Ia meminta aparat bergerak cepat memburu ‘otak’ di balik peristiwa ini.

Meski masih diselimuti tanda tanya, kasus ini membuka babak baru dalam penyelidikan.

Kini, jenazah Ilham Pradita telah dimakamkan di TPU Situ Gede Cifor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (21/8/2025) malam.

Jenazah diantar oleh keluarga, istri, dan rekan kerja. Pemakaman Ilham selesai sekitar pukul 22.30 WIB.

Setelah sang suami dimakamkan, Puspita berharap pelaku yang menghilangkan nyawa suaminya ini dihukum seberat-beratnya.

“Harapannya ketika pelaku udah ketemu dihukum setimpal seberat-beratnya,” kata Puspita dikutip dari Tribun Bogor, Jumat (22/8/2025).

Dia penasaran motif pelaku menghilangkan nyawa suaminya bisa segera terungkap.

Ia pun berharap otak pelaku penculikan suaminya bisa ditangkap dan diketahui tujuan penculikannya.

“Cepet-cepet diusut sampai tuntas. Cepet ditangkap pelakunya, terus ketahuan motifnya apa, otaknya siapa," kata dia.

Puspita pun merasa ada kejanggalan dalam kasus ini.

Sebab sang suami yang dikenal baik, tapi malah menjadi korban kejahatan.

"Kenapa bisa suami saya yang kata orangnya baik kok bisa diperlakukan tidak baik,” tandasnya.

Lebih lanjut, pihak keluarga hanya berharap para pelaku pencurian disertai pembunuhan Ilham dapat segera diringkus, dan dapat diproses hukum semaksimal mungkin sesuai perbuatannya.

"Harapannya pelakunya segera semua ditangkap, dihukum sebarat-beratnya dan dihukum setimpal," kata adik ipar korban, Intania.

Ilham merupakan sosok yang baik, dan selama ini tidak pernah memiliki musuh dengan teman, rekan kerja, ataupun klien dalam hal terkait pekerjaan.

Sehingga saat mendengar kabar duka bahwa Ilham ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban pihak keluarga dan para sahabat sangat terpukul.

"Orangnya sangat baik. Almarhum meninggalkan dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Kelas IV Sekolah Dasar (SD), dan kelas II SD. Anaknya usia 10 tahun dan delapan tahun," tuturnya.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Hery Gunardi menanggapi dugaan penculikan dan pembunuhan seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI berinisial MIP yang ditemukan tewas di wilayah Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8/2025).

Menindaklanjuti ini, Hery menyampaikan bahwa hingga saat ini pihak BRI masih melakukan pendalaman mengenai dugaan kasus tersebut.

“Kemudian karyawan ya, karyawan yang meninggal itu kami sedang melakukan pendalaman ya. Kami juga prihatin ya,” kata Hery dalam agenda RDP bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (21/8/2025).

Hery menyampaikan bahwa pihaknya akan terus senantiasa mendalami dan menganalisa kasus tersebut, misalnya untuk mendalami motif pelaku, apakah terkait dengan penagihan atau collection maupun tidak.

Ia juga menyebut, kasus tersebut masih dalam proses pendalaman oleh pihak kepolisian.

“Sepertinya diculik saya lihat di videonya itu diculik dari mobil gitu. Jadi dari mobil, masukin mobil, terus dibawa ternyata meninggal tadi pagi.

Kami sedang apakah itu ada kaitan dengan penagihan, collection atau gimana. Itu kami belum dapat. Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu,” terangnya.

Terakhir, Hery berujar bahwa pihaknya akan terus mengawal peristiwa ini.

Dan jika didapatkan informasi terbaru, Hery akan senantiasa memberikan update perkembangannya.

“Nanti kalau ada berita positif, nanti akan kami update,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR, Ismail Bachtiar, juga turut menyoroti kejadian ini.

Dia menyampaikan bahwa menghindari hal serupa yang terjadi, perbankan perlu untuk memperhatikan risiko dari target yang diberikan bank.

Kemudian, dia juga turut menyampaikan belasungkawa mengenai kejadian ini.

“Mohon maaf, semoga kejadian yang baru viral hari ini itu tidak terkait dengan kejadian yang terjadi oleh bank BRI, Pak, khususnya ditemukan, mohon maaf sekali lagi semoga ini tidak terkait, jenazah Kepala Cabang Bank BRI yang ditemukan meninggal dunia setelah kemarin videonya viral diculik oleh sekelompok orang,” kata Ismail.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Istri Merasa Ada Kejanggalan Dibalik Penculikan dan Pembunuhan KCP Bank BUMN, 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan