Jumat, 22 Agustus 2025

Gempa di Jabodetabek

Rumah Retak Akibat Gempa, Maryati Trauma dan Takut Pulang: Saya Merangkak Selamatkan Anak

Maryati (39), warga Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih diliputi ketakutan

Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
GEMPA BUMI - Maryati (39), warga terdampak gempa yang rumahnya berada di Jalan Jungkur, RT 12, RW 6, Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, saat ditemui, Kamis (21/8/2025). Maryati mengaku syok hingga tak berani pulang ke rumah lantaran takut tertimpa barang maupun puing-puing bangunan rumah. 

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG — Maryati (39), warga Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih diliputi ketakutan setelah gempa berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang wilayahnya pada Rabu malam (20/8/2025). 

Rumahnya yang juga menjadi tempat usaha warung sembako mengalami kerusakan cukup parah, membuat ia enggan kembali ke dalam rumah.

“Saya syok, kaki saya sampai enggak kuat berdiri. Saya trauma, takut pulang, takut ketiban barang atau bangunan,” ujar Maryati saat ditemui Tribunnews, Kamis (21/8/2025).

Beberapa bagian dinding rumahnya terlihat retak akibat guncangan. 

Maryati memilih mengungsi sementara di teras rumah tetangga yang berada tepat di depan rumahnya.

Ia bahkan mandi di rumah kerabat karena tak berani masuk ke rumah sendiri.

Gempa yang terjadi pukul 19.54 WIB itu bukanlah yang pertama dirasakan Maryati. 

Ia mengingat, pada Februari lalu, wilayahnya juga diguncang gempa, meski dengan intensitas yang lebih ringan.

Namun gempa kali ini terasa lebih mengerikan. Maryati mengenang detik-detik saat ia dan anaknya berusaha menyelamatkan diri. 

“Saya lagi nonton TV sama anak saya, tiba-tiba ada suara gemuruh, barang-barang jatuh, bata, atap, meja ambruk. Saya merangkak keluar sambil bawa anak saya. Lemari bunyi, kaca pecah,” tuturnya.

Saat kejadian, suaminya sedang menghadiri acara tahlilan di rumah tetangga. 

Maryati hanya berdua dengan anaknya yang masih kecil. 

“Sampai sekarang saya belum berani masuk rumah. Tadi pagi juga masih ada gempa susulan sekitar jam delapan,” katanya.

Baca juga: Berhasil Selamatkan Diri dari Gempa 4,9 M Satu Keluarga di Karawang Berpelukan dan Nangis

Gempa Karawang: Akibat Aktivitas Sesar Naik

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa yang mengguncang Karawang dan sekitarnya memiliki magnitudo M4,9. 

Episenter gempa berada di darat, sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, pada kedalaman 10 kilometer.

“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust),” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, dalam keterangan resminya.

BMKG terus memantau potensi gempa susulan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan