Rabu, 27 Agustus 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Mabes TNI Bantah Terima Permohonan Perlindungan dari Tersangka Penculikan Kacab Bank BUMN

Kapuspen TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan sampai saat ini tidak ada permohonan perlindungan tersebut.

Penulis: Gita Irawan
Istimewa via TribunJakarta.com
AKTOR PEMBUNUHAN KACAB - Empat pelaku aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta diringkus Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Markas Besar (Mabes) TNI membantah menerima permohonan perlindungan dari keempat tersangka penculikan Kepala Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (MIP), yang ditujukan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar (Mabes) TNI membantah menerima permohonan perlindungan dari keempat tersangka penculikan Kepala Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (MIP), yang ditujukan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan sampai saat ini tidak ada permohonan perlindungan tersebut.

Baca juga: Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misteri, Polisi: Sedang Didalami

"Permohonan perlindungan yang dimaksud sampai saat ini tidak ada," kata Freddy saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (26/8/2025).

Diberitakan sebelumnya, empat tersangka penculik Kepala Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, meminta perlindungan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misteri, Polisi: Sedang Didalami

Kepala Cabang Bank BUMN adalah pejabat yang memimpin dan mengelola operasional sebuah kantor cabang bank milik negara (BUMN = Badan Usaha Milik Negara).

Ia bertanggung jawab atas kinerja cabang, pelayanan nasabah, pencapaian target bisnis, serta kepatuhan terhadap regulasi perbankan.

Keempat tersangka berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras melalui pengacaranya yakni Adrianus Agal menduga ada keterlibatan oknum F dalam eksekusi Ilham. 

Hal tersebut disampaikan Adrianus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Senin (25/8/2025). 

"Kami dari pihak keluarga sudah minta perlindungan hukum ke Panglima TNI. Kami juga sudah minta perlindungan hukum ke Kapolri karena ada dugaan oknum," kata dia dilansir TribunJakarta.com.

Adrianus nengatakan kliennya diperintahkan oleh oknum inisial F untuk menculik korban MIP.

"Adik kami Eras dan kawan-kawan ini diminta untuk menjemput paksa di waktu sore untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ucapnya.

Menurut dia, ada jeda waktu pada saat korban dijemput paksa dan diserahkan oleh keempat pelaku penjemputan paksa ini diduga kepada oknum aparat. 

Namun Adrianus menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut.

Keempat pelaku langsung pulang ke tempat tinggalnya selepas mengantarkan korban.

"Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban," ucap Adrianus.

Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan diduga oknum, kata dia, di situlah bahwa mereka melihat korban sudah tidak bernyawa.

"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," imbuhnya.

Adrianus menuturkan atas peristiwa pidana yang terjadi bahwa peran dari kliennya hanya sebatas menculik dan membuang jenazah.

Dia juga menyebut ada tiga klaster dari rangkaian kematian korban yakni klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, dan klaster eksekutor. 

"Nah kami terputus di pengintai sama eksekutor adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor)," tukasnya.

Selain itu terdapat empat aktor intelektual yang diamankan antara lain C, DH, YJ dan AA.

Untuk DH, YJ dan AA ditangkap di daerah Solo, Jawa Tengah. 

Sedangkan pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Jasad Ilham sendiri sebelumnya ditemukan di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (21/8/2025) lalu.

Ilham diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK).

Baca juga: Kacab Bank BUMN Korban Penculikan Awalnya Kerja Sebagai Marketing, Pernah Tugas di Berbagai Daerah

Kronologis Peristiwa

Informasi yang diperoleh, korban merupakan kepala cabang bank BUMN di kawasan Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Dalam rekaman CCTV yang diterima wartawan, korban yang mengenakan kemeja coklat saat itu berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Korban terlihat diculik oleh sejumlah OTK saat akan masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku.

Kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.

Jenazah korban pada akhirnya ditemukan di sebuah kebon kosong dengan posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.
 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan