Selasa, 26 Agustus 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Sudah Tajir Kenapa Pengusaha Dwi Hartono Jadi Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN?

Masih jadi tanda tanya besar mengapa Dwi Hartono ikut otaki pembunuhan Kacap Bank BUMN Ilham Pradipda padahal dia sudah tajir melintir.

|
Kolase TribunJambi/IST
DWI HARTONO - PENGUSAHA asal Tebo, Provinsi Jambi, Dwi Hartono. Dia ditangkap terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Jakarta Pusat. Masih jadi tanda tanya besar mengapa Dwi Hartono ikut otaki pembunuhan Kacap Bank BUMN Ilham Pradipda padahal dia sudah tajir melintir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski telah menetapkan 8 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta, Mohammad Ilham Pradipta hingga kini kasus tersebut masih menyisakan misteri.

Motif dibalik penculikan dan pembunuhan belum juga diungkap polisi dalam hal ini Polda Metro Jaya.

Sementara itu publik dibuat bertanya-tanya soal Pengusaha asal Tebo, Jambi Dwi Hartono yang ditangkap di Solo, disebut jadi aktor intelektual atau otak pelaku pembunuhan pada Ilham Pradipda.

Mengapa Dwi Hartono yang dikenal kaya raya, punya sederet giruta bisnis bisa terlibat dalam menghilangkan nyawa orang lain?

Bahkan Dwi Hartono juga punya helikopter, rumahnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pun mentereng.

Sementara meski motif resmi pembunuhan belum dirilis polisi, kabar yang beredar karena sakit hati.

Dimana pengajuan kredit fiktif Dwi Hartono senilai Rp 13 miliar ditolak korban Ilham Pradipta.

 

Berawal Dwi Hartono Mau Pinjam Rp 13 Miliar

Motif pembunuhan Kacab Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta (37) pelan-pelan mulai terungkap.

Otak pembunuhan adalah Dwi Hartono, pengusaha asal Jambi yang dikenal warga sekitar sangat baik.

Meski belum dipastikan seratus persen, informasi dari berbagai sumber menyebut pembunuhan terkait motif ekonomi.

Baca juga: Versi Kepala Desa: Pengusaha Dwi Hartono Pernah Datangkan Via Valen dan Wika Salim Hibur Warga Jambi

Dimana Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp 13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.

Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut. Dwi Hartono kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa mantan penyiar radio tersebut.

Sang dalang membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan Ilham Pradipta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan