Kamis, 28 Agustus 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

2 Hal Disoroti Reza Indragiri soal Pembunuhan Kacab Bank, TKP Tak Ideal-Buruknya Perencanaan Pelaku

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menyebut pembunuhan Kacab Bank BUMN sebagai kasus yang mengerikan.

Editor: Nuryanti
Istimewa via TribunJakarta.com
AKTOR PEMBUNUHAN KACAB - Empat pelaku aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta diringkus Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Para pelaku ditangkap pada Minggu (24/8/2025). Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menyebut pembunuhan Kacab Bank BUMN sebagai kasus yang mengerikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menyoroti dua hal dalam kasus pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37).

Reza Indragiri merupakan ahli psikologi forensik di Indonesia yang sering terlibat dalam kasus-kasus kriminal besar sebagai saksi ahli. Ia dikenal karena analisisnya yang tajam.

Ilham Pradipta ditemukan tewas di semak-semak dekat jalan Desa Sukasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pagi.

Korban sempat diculik sejumlah orang ketika berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025), sehari sebelum tewas.

Reza menyebut, pembunuhan terhadap Kacab Bank BUMN ini sebagai kasus yang mengerikan.

Ia menyoroti dua hal dalam kasus ini, yakni tempat kejadian perkara (TKP) yang dianggap tidak ideal serta perencanaan pelaku yang dinilai sangat buruk.

TKP penculikan diketahui berada di pusat perbelanjaan yang ramai orang serta terdapat kamera CCTV.

"Kenapa saya katakan mengerikan? Karena ini berlangsung di tempat yang secara umum kita bisa asumsikan pasti di situ ada CCTV, pasti di situ ada orang yang berseliweran yang berpotensial menjadi saksi, pasti di situ ada petugas security."

"Tapi kok ya bisa-bisanya mereka melakukan di tempat yang sesungguhnya tidak ideal untuk dijadikan sebagai lokasi kejahatan," kata Reza, dikutip Tribunnews.com dari YouTube Nusantara TV, Rabu (27/8/2025).

Reza menjelaskan, umumnya setiap pelaku kejahatan mengincar misi kedua setelah melakukan aksinya, yakni melarikan diri.

"Bagaimana mungkin mereka punya peluang yang besar untuk itu kalau ternyata pemilihan TKP-nya ada di situ," terangnya.

Baca juga: Susno Duadji Duga Motif Dwi Hartono Bunuh Kacab Bank BUMN Karena Dendam Pribadi, Pelaku Orang Dekat

Dari 'anehnya' pemilihan lokasi penculikan, Reza lantas menyinggung soal kemungkinan empat orang yang menculik korban berada di bawah pengaruh minuman keras atau narkoba.

Hal itu, kata Reza harus didalami oleh pihak kepolisian.

Selanjutnya, soal kematangan perencanaan pembunuhan, jika memang peristiwa tragis itu direncanakan.

Umumnya, ketika kejahatan dilakukan secara berkelompok, maka untuk mempersulit atau menghambat otoritas penegakan hukum, pelaku berpencar setelah melakukan aksinya.

Namun, dalam kasus ini tidak. Mereka cenderung berkelompok. Hal ini diketahui saat penangkapan.

Empat pelaku yang diamankan lebih dulu, tiga di antaranya ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat. Mereka adalah AT, RS, dan RAH, ditangkap pada (21/8/2025) malam

Kemudian pelaku berinisial RW ditangkap aparat kepolisian saat baru mendarat di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.

Selanjutnya, polisi kembali menangkap empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN.

Para inisiator pelaku penculikan dan pembunuhan berinisial DH, YJ, dan AA yang ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025) malam.

Sementara itu, C ditangkap pada Minggu (24/8/2025) sore di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

"Tapi dalam peristiwa ini ternyata mereka relatif berkelompok, kenapa tidak berpencar?"

"Jadi sekali lagi ada dua tafsiran sekaligus, ini merupakan peristiwa kejahatan yang mengerikan."

"Tapi sekaligus mengindikasikan betapa buruknya perencanaan yang mereka punya," beber Reza.

15 Orang Jadi Tersangka

Baca juga: 15 Pelaku Dibekuk Polisi di Kasus Tewasnya Kacab Bank BUMN, Apa Motif Dwi Hartono Habisi Korban?

Terkini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Ilham Pradipta.

"Yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka sudah 15 orang," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).

Namun, ia belum menjelaskan keseluruhan identitas dan peran para tersangka.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kasus ini ditangani oleh Subdit Resmob dan Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ.

"Yang dapat kami sampaikan ada 15 orang sudah diamankan, 9 orang ditangkap Subdit Jatanras, sedangkan 6 lainnya diringkus Subdit Resmob," ucap Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).

Ada 3 Klaster Peran

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim menyampaikan kasus ini terbagi menjadi empat klaster.

"Pertama klaster aktor intelektual, kedua klaster yang membuntuti, ketiga klaster yang menculik," ucapnya kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).

Klaster keempat yakni penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang jasad.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Reynas Abdila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan