Imbas Demo, MRT Jakarta Tutup Sementara Pintu Masuk Stasiun Istora dan Pintu A Stasiun Benhil

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MRT Jakarta menutup sementara pintu masuk Stasiun Istora Mandiri dan pintu masuk A Stasiun Bendungan Hilir pada Jumat sore (29/8/2025).

Penutupan sementara ini imbas adanya unjuk rasa atau demonstrasi mahasiswa di depan Polda Metro Jaya.

Baca juga: BREAKING NEWS Demo Memanas di Jambi dan Surabaya: Gedung DPRD Dilempar, Polisi Lepaskan Gas Air Mata

Demonstrasi adalah bentuk penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara kolektif oleh individu atau kelompok, biasanya sebagai bentuk protes atau dukungan terhadap suatu isu atau kebijakan.

"Sehubungan dengan adanya peningkatan aktivitas massa di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, bersama ini diinformasikan bahwa seluruh entrance Stasiun MRT Istora Mandiri dan Entrance A Stasiun Bendungan Hilir ditutup sementara waktu hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Plt. Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo dalam keterangannya, Jumat.

Selain itu kereta MRT Jakarta juga untuk sementara tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri hingga situasi dinyatakan kondusif.

Pelanggan MRT Jakarta diminta menggunakan alternatif pintu masuk atau stasiun lainnya. Sementara operasional MRT Jakarta pada hari ini tetap berjalan normal di luar penyesuaian tersebut.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Keamanan dan kenyamanan pelanggan senantiasa menjadi prioritas utama MRT Jakarta," kata Tomo. 

Baca juga: Prajurit TNI Terkena Dampak Gas Air Mata Saat Amankan Demo di Mako Brimob Kwitang

Demo Mahasiswa

Diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI dan BEM UI akan menggelar aksi demonstrasi di depan Polda Metro Jaya, Jakarta.

Aksi rencananya digelar mulai pukul 13.00 WIB dan dipusatkan di depan Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, BEM SI bersama aliansi mahasiswa penggugat menyerukan kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk turun ke jalan memperjuangkan keadilan serta mendesak reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Bersama ini kami ingin menyerukan untuk merapatkan barisan dan menyampaikan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, seluruh mahasiswa, dan seluruh masyarakat Indonesia mengenai situasi bangsa kita hari demi hari semakin banyak persoalan dan Refresifitas yang dilakukan aparat penegak hukum (POLRI)," demikian unggahan BEM SI ini.