Rabu, 24 September 2025

Stok BBM SPBU Swasta

Imbas Stok Bensin Kosong, 2 Petugas SPBU Shell di Jalan Raya Parung Kena PHK, 5 Lainnya Dirumahkan

Dua petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Raya Parung-1 terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

|
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Chaerul Umam
SPBU SHELL - Kondisi stok BBM jenis bensin di SPBU Jalan Raya Parung-1, Minggu (21/9/2025), sudah kosong sejak satu minggu yang lalu. Imbasnya, dua petugas di SPBU tersebut mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Raya Parung-1 terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hal ini imbas dari kondisi stok BBM jenis bensin yang sudah kosong sejak satu minggu yang lalu.

Baca juga: PKS Desak Pemerintah Evaluasi Aturan BBM Non-Subsidi karena Dinilai Rugikan Masyarakat

Jalan Raya Parung adalah jalan utama yang membentang di wilayah Parung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Jalan ini menghubungkan Bogor dengan Depok dan Tangerang Selatan, menjadikannya jalur strategis untuk mobilitas antar kota di kawasan Jabodetabek.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di SPBU Shell tersebut, Minggu (21/9/2025), hanya menjual BBM jenis solar yakni V-Power Diesel.

 

 

"Ada beberapa (petugas) yang diberhentikan," kata Shift Manager SPBU Jalan Raya Parung-1 Rizky Maulana, saat ditemui Tribunnews.com di lokasi.

"Ada dua orang (diberhentikan)," imbuhnya.

Sementara, lanjut Rizky, lima petugas di SPBU Shell tersebut dirumahkan.

Sedangkan hanya satu petugas yang dipekerjakan.

Baca juga: BBM di SPBU Swasta Kosong, Pegawai Ungkap Tak Ada PHK

"Semenjak stok kosong (lima orang dirumahkan)," ucapnya.

Kini, selain menjual operasional BBM jenis bensin, SPBU Shell tersebut hanya membuka Shell Select.

Yakni toko makanan dan minuman yang ada di setiap SPBU Shell, termasuk Shell di Jalan Raya Parung.

Selain makanan dan minuman, toko tersebut juga menjual oli mobil.

Rizky berharap kondisi tersebut segera berakhir dan stok bensin di Shell tersebut kembali terisi.

 

SPBU SHELL - Kondisi stok BBM jenis bensin di SPBU Jalan Raya Parung-1, Minggu (21/9/2025), sudah kosong sejak satu minggu yang lalu. Imbasnya, dua petugas di SPBU tersebut mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
SPBU SHELL - Kondisi stok BBM jenis bensin di SPBU Jalan Raya Parung-1, Minggu (21/9/2025), sudah kosong sejak satu minggu yang lalu. Imbasnya, dua petugas di SPBU tersebut mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

 

Istana cari Solusi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan pemerintah sedang berkoordinasi lintas kementerian untuk mengantisipasi dampak kebijakan kuota impor BBM terhadap SPBU swasta. 

Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi PHK massal akibat kelangkaan pasokan.

"Presiden sudah memberikan arahan agar kebijakan ini tidak merugikan para pekerja. Kami sedang mencari solusi dan berkoordinasi dengan kementerian terkait agar dampaknya bisa diminimalkan," ujar Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Meski belum merinci skema mitigasi yang disiapkan, Prasetyo menegaskan bahwa perlindungan terhadap tenaga kerja menjadi prioritas utama.

"Sekali lagi, kita koordinasi untuk mengantisipasi dampak itu," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan kuota impor BBM sebesar 110 persen kepada SPBU swasta untuk tahun 2025, dibandingkan dengan kuota tahun sebelumnya.

"SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan 2024. Jadi tidak benar kalau dikatakan pemerintah tidak memberikan kuota," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).

Ia mencontohkan, jika sebuah perusahaan mendapat kuota 1 juta kiloliter pada 2024, maka tahun ini kuotanya menjadi 1,1 juta kiloliter.

Jika pasokan masih kurang, Bahlil menyarankan SPBU swasta untuk berkolaborasi dengan Pertamina. 

Menurutnya, distribusi BBM menyangkut hajat hidup orang banyak dan harus tetap berada dalam kendali negara.

"Kalau masih ada kekurangan, kita minta mereka kerja sama dengan Pertamina. Karena ini menyangkut kepentingan publik," ujarnya.

Menanggapi isu PHK di salah satu perusahaan SPBU swasta, yakni Shell, Bahlil menyarankan agar perusahaan tersebut segera menjalin kerja sama dengan Pertamina.

"Saya sudah pimpin rapatnya, Wamen juga sudah turun tangan. Tim sudah dibentuk, dan saya akan cek perkembangan terakhir," ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan