Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Sejak November 2024 di SDN 15 Slipi Nihil Kasus Keracunan MBG, Guru Punya Trik Khusus

Guru di SDN 15 Slipi selalu mengarahkan siswanya agar menyantap makanan sampai tuntas. Begitu pula apabila dibawa pulang jangan dimakan saat sore hari

Editor: willy Widianto
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
MBG PATUT DICONTOH - Saat kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) marak terjadi di seluruh wilayah Indonesia, di SDN 15 Slipi, Jakarta Barat justru sebaliknya. Hingga saat ini mereka sukses melaksanakan program MBG tanpa ada kasus keracunan. Diketahui, SDN 15 Slipi adalah sekolah gelombang 1 di wilayah Jakarta Barat yang menerima MBG dari pemerintah. Pantauan Tribun di lokasi, nampak petugas yang bertanggung jawab membagikan MBG, hilir mudik ke setiap kelas menggunakan troli. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) marak terjadi di seluruh wilayah Indonesia, di SDN 15 Slipi, Jakarta Barat justru sebaliknya. Hingga saat ini mereka sukses melaksanakan program MBG tanpa ada kasus keracunan.

Baca juga: 20 Siswa Kelas 4 SD di Jaktim Keracunan MBG, Mobil Ambulans Mondar Mandir ke Sekolah

Diketahui, SDN 15 Slipi adalah sekolah gelombang 1 di wilayah Jakarta Barat yang menerima MBG dari pemerintah. Pantauan Tribun di lokasi, nampak petugas yang bertanggung jawab membagikan MBG, hilir mudik ke setiap kelas menggunakan troli.

Sejumlah ompreng yang sudah habis juga dikembalikan siswa ke meja penyimpanan yang berada di samping ruang guru.

Siswa kelas 4-6 SD nampak bisa langsung mengepak ompreng sebanyak 5 buah.

Namun, siswa kelas 1-3, memilih meletakkan teratur ompreng tersebut ke meja penyimpanan.

Ada pula guru-guru yang membantu mengumpulkan ompreng siswa. 

Saat Warta Kota membuka bekas makan siswa, terlihat kebanyakan MBG itu telah disantap habis siswa. Sehingga, isi dalam ompreng itu kosong melompong.

PIC MBG SDN 15 Slipi, Suriadin mengatakan operasional MBG di sekolahnya sudah dilakukan sejak November 2024 hingga saat ini. "Alhamdulillah sudah lumayan bagus dan tidak ada masalah," ujarnya, Selasa(30/9/2025).

Menurut Suriadin salah satu yang membuat program MBG dinilai cukup sukses di SDN 15 Slipi lantaran tiap pagi dikirim makanan dari SPPG Palmerah pada pukul 07.30 WIB.

Suriadin menyampaikan, pihaknya mempunyai trik agar makanan tetap segar ketika dimakan siswa.

Baca juga: Polisi Benarkan Kabar Ada 20 Siswa SD di Pasar Rebo Jakarta Timur Terindikasi Keracunan MBG

Di mana, mereka tidak memberikan makanan kepada siswa pada pukul 09.00 WIB sesuai arahan awal.

Melainkan, dimajukan jadwalnya agar makanan tidak cepat terkontaminasi bakteri.

"Pukul 08.00 WIB makan sampai pukul 8.30 WIB biar makanan itu tetap terjaga kualitasnya. Karena kami khawatir makan terlalu lama sesuai jadwal istirahat, jadi jam 09.00 WIB - 10.00 WIB, makan itu bisa tidak bagus," jelasnya.

Namun demikian, Suriadin menyampaikan jika hal itu tidak menganggu pembelajaran siswa, sebab sudah ada jadwalnya masing-masing.

Di samping itu, dia menyampaikan jika MBG ini justru dinanti olrh anak-anak. Sehingga rata-rata dari mereka menghabiskan seluruh makanannya.

"Makanan yang kami bagikan habis, tapi apabila sebagian kecil anak anak yang memang tidak habis, kami sarankan dibawa pulang," kata Suriadin.

"Tapi dengan catatan tidak boleh sampai sore makannya, sampai rumah dimakan lagi jangan sampai terkontaminasi atau durasinya jangka panjang, nanti kualitas makannya kurang baik," imbuhnya.

Menurut dia, para guru di SDN 15 Slipi selalu mengarahkan siswanya agar memakan makanan sampai tuntas.

Begitupun apabila dibawa pulang, pihak sekolah meminta agar siswa tidak menghabiskannya pada sore hari.

"Alhamdulillah kami sejauh ini belum mendapatkan cerita seperti itu (keracunan/sakit perut), mereka fine fine saja, mereka senang-senang aja, semoga enggak terjadi seperti hal-hal yang di luar sana," ungkapnya.

Sebagai penanggungjawab sekaligus guru, Suriadin menyambut baik program ini, sebab kebanyakan siswanya berstatus menengah ke bawah. Sehingga, ada banyak anak yang tidak sarapan ketika berangkat ke sekolah.

Dengan adanya MBG di pagi hari, semangat belajar siswa diharapkan Suriadin bisa meningkat dan tidak lesu. Sementara itu, salah satu orangtua siswa bernama Riska (32) mengaku terbantu dengan MBG.

Namun demikian, ia tak menampik jika anaknya yang kelas 1 SD, kerap membawa makanannya pulang, lantaran tidak habis.

Baca juga: Cerita Ibu di Jakarta Timur Merasa Bersalah Jatah MBG Anaknya Kerap Terbuang, Ini Alasannya

"Enggak ada keluhan sejauh ini, selalu dimakan habis. Dibawa pulang yang anak masih kelas 1, kan kalau dia makannya lama, jadi kalau di rumah dimakan lagi sampai habis," ujar Riska saat ditemui di lokasi, Selasa.

Menurutnya, makanan yang tersisa biasanya hanya 2-3 suap saja, sehingga tidak disisakan hingga sore hari.

"Jadi dibawa pulang karena dia sudah kelamaan makannya, yang lain udah selesai dia belum," pungkasnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai pada 6 Januari 2025 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Program ini dilaksanakan melalui Badan Gizi Nasional (BGN).  Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak sekolah dan kelompok rentan, serta mendorong kualitas belajar siswa. 

Program ini ditargetkan untuk dapat mencakup hingga 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2029.  

Presiden Prabowo Subianto saat Munas VI PKS menyebut dari 30 juta penerima manfaat MBG jumlah kasus keracunan yang terjadi di bawah satu persen, atau 0,0017 persen.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul 'MBG Selalu Habis, Guru SDN 15 Slipi Punya Trik Supaya Makanan Tetap Segar ketika Dimakan Siswa' 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved