Minggu, 9 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Suasana di IGD RS Islam Jakarta: Zikir, Senyum, dan Luka Korban Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading

Sejumlah anak laki-laki tampak terbaring lemas di atas kasus. Deretan perban putih menempel di sejumlah wajah dan kepala mereka

Fransiskus Adhiyuda
LEDAKAN DI SMA 72 - Suasana Instalasi Gawat Darurat RS Islam Jakarta, pada Jumat (7/11/2025) malam, tempat para korban ledakan di SMA 72 Jakarta di rawat. 
Ringkasan Berita:
  • Korban ledakan masih dirawat di ruang IGD RS Islam Jakarta Pusat
  • Orangtua menemani anaknya yang sedang dirawat
  • Seorang ibu terus berzikir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di balik kesibukan dan hiruk-pikuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025) malam, ada sunyi yang berbicara lebih lantang. 

Seorang ibu, dengan kerudung hitam, duduk tenang di samping anak laki-laki yang tampak pucat tertunduk lemas di kursi roda. 

Bibirnya komat-kamit, jari-jemarinya tak henti menggulirkan tasbih sambil sesekali menatap anak di sisi kiri dan kanannya. 

Baca juga: “Cepet, Gue Udah Nggak Kuat”: Suara Lirih Korban Ledakan SMA 72 Jakarta

Zikirnya bagai oase ketenangan di tengah nestapa yang menyapa puluhan keluarga.

Terpampang pula sebuah tulisan yang penuh makna ‘Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkankan’ (QS. Asy-Syu’ara: 80).

Dalam ruang yang dipenuhi peralatan medis, sejumlah anak laki-laki tampak terbaring lemas di atas kasus. Deretan perban putih menempel di sejumlah wajah dan kepala mereka. 

Ada yang tampak memejamkan mata dan berbincang santai dengan keluarganya. 

Dengan perban diwajah dan pipih,  seorang anak laki-laki terlihat tetap berusaha menghibur orangtuanya dengan memberikan senyumnya.

Tampak juga sejumlah orang dewasa tampak berbiri sambil tersimpuh memandangi para anak laki-laki yang terbaring di kasur IGD.

Deretan anak laki-laki ini merupakan siswa SMAN 72 Jakarta yang menjadi korban ledakan pada Jumat siang tadi. 

Dunia mereka berubah dalam sekejap. Suara ledakan yang menggelegar di SMAN 72 Jakarta di tengah hati tengah mempersiapkan diri melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjid di dalam halaman Sekolah.

Mereka pun kini harus terbaring di ruang gawat darurat ini. Wajah-wajah yang seharusnya ceria dengan seragam putih abu-abu, kini tertutup perban, dengan tatapan kosong dan lelah menatap langit-langit kamar.

Baca juga: Pelaku Ledakan di SMAN 72 Diduga Korban Bullying, Polisi: Masih Kita Dalami

Sesekali mereka harus beranjak dari kasurnya dan memberikan senyum tipis ketika sejumlah pejabat pemerintah datang menjenguk. 

Senyum itu, meski samar, adalah sebuah keberanian. Sebuah upaya untuk meyakinkan semua orang, termasuk mungkin dirinya sendiri, bahwa dia akan baik-baik saja. 

Namun, di balik senyum itu, mata yang merah dan bengkak bercerita lebih banyak tentang trauma yang baru saja dialaminya.

Suasana haru dan ketegangan tidak hanya terpancar dari para korban, tetapi juga dari orangtua yang dengan setia mendampingi. 

Seorang ayah dengan wajah cemas berusaha menghibur putranya.

Di sisi lain, para petugas kesehatan tampak sibuk berjibaku. Mereka bergerak lincah di antara deretan tempat tidur.

Wajah mereka tampak serius, penuh konsentrasi, bagai pelari marathon yang tidak boleh kehilangan detik berharga menyiapkan perlengkapan medis.

Di sudut ruangan, ibu berkerudung hitam itu masih terduduk. Zikirnya belum berhenti. 

55 Orang Dirawat, 1 Dioperasi

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih berjumlah 55 orang.

Pramono menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar.

Baca juga: Enggan Simpulkan Sebab Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Wamenko Polkam: Pihak Kepolisian Masih Pendalaman

"Beberapa korban saya ngobrol, tapi terus terang yang saya ajak ngobrol semuanya dalam keadaan sadar. Jumlah korban ada 55," kata Pramono di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Meski begitu, dia menyebut ada salah satu korban yang hendak dioperasi.

"Ada satu yang lagi mau dioperasi," ucap dia.

Dia memastikan pengobatan seluruh korban ledakan akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta.

"Dalam keadaan yang seperti ini pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI," kata Pramono.

Dia mengaku telah meminta Dinkes DKI Jakarta dan Wali Kota untuk mendata identitas para korban. Pramono juga mengaku bersedih atas peristiwa ini. 

"Hari ini terus terang Pemerintah DKI Jakarta Sungguh sangat berduka dengan kejadian Yang terjadi di SMAN 72 Ketika salat Jumat sedang berlangsung," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved