Minggu, 9 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Tertutup Setelah Masuk SMA, Ini Kata Ketua RT

FN, terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara disebut menjadi pribadi yang tertutup setelah duduk di bangku SMA.

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TKP LEDAKAN - Tim Puslabfor Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Terduga pelaku dikenal tertutup di lingkungan rumahnya. 
Ringkasan Berita:
  • Ketua RT sebut terduga pelaku jarang bersosialisasi dengan anak-anak di sekitar rumah
  • Saat duduk dibangku SMP masih terlihat sering belajar bersama temannya
  • Kerap menyendiri saat berada di sekolah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FN, terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara disebut menjadi pribadi yang tertutup setelah duduk di bangku SMA.

FN merupakan siswa kelas XII di sekolah lokasi kejadian.

Denny, Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya kawasan Jakarta mengungkap bila FN tinggal bersama orang tuanya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Ketika beranjak SMP, FN masih sering membawa teman-teman belajar di rumahnya.

Namun, perilaku FN mulai tertutup ketika masuk SMA.

Baca juga: Berjarak 10 Meter Dari Lokasi Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mengaku Cium Bau Mirip Petasan

"Begitu pindah masuk SMA lebih tertutup," ucap dia.

Denny mengatakan FN memang diketahui jarang bersosialisasi di lingkungan sekitar.

"Kalau saya untuk anaknya sendiri tidak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, juga sama orang rumahnya juga kurang, antara pekerja di dalam rumah nggak pernah bersosialisasi, itu yang saya ketahui," ucap Denny saat ditemui di Jakarta, Jumat (7/11/2025) malam dikutip dari Tribunjakarta.com.

Sementara itu, seorang wanita histeris mendatangi halaman SMAN 72 Jakarta, setelah terjadinya ledakan.

Sambil menangis, wanita tersebut menanyakan keberadaan seorang anak laki-laki yang merupakan pelajar kelas XII di sekolah tersebut.

Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta dari Kalangan Siswa, Pakar Terorisme: Lone Wolf, Balas Dendam

Dari penuturan wanita itu, dirinya sengaja mendatangi SMAN 72 Jakarta setelah melihat beredarnya foto seorang pria yang terkapar dengan adanya beberapa senjata.

Foto-foto yang beredar itu belakangan disebut sebagai terduga pelaku di balik ledakan SMAN 72 Jakarta yang diketahui berinisial FN.

Sesampainya di depan gerbang SMAN 72 Jakarta, wanita itu langsung mencari-cari keponakannya.

Ternyata, keponakan wanita itu tak lain adalah FN, terduga pelaku ledakan yang sudah dibawa ke rumah sakit bersama para korban lainnya.

"Dia siswa kelas XII, tadi lihat fotonya. Saya tantenya, orangtuanya perginya jauh (di luar negeri)," ucap wanita itu sambil terus menangis.

Wanita itu tak lama langsung masuk ke dalam sekolah dan mencari keberadaan keponakannya, sebelum akhirnya tak terlihat lagi.

Kerap Menyendiri

Seorang siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, Zaki Arkan menyebut FN kerap menyendiri setiap di sekolah.

"Katanya dari kelas XI dia selalu menyendiri," kata Zaki saat ditemui di lokasi.

Zaki pun bercerita sosok terduga pelaku memang mempunyai sikap yang unik. 

Informasi yang didapatkan FN gemar menggambar dan menyimpan foto yang tak lazim.

"Sering buat gambar-gambar, foto-foto yang kayak tentang berdarah, teroris, bendera amerika. Gambar-gambar yang berdarah gitu. Sering nonton tembak-tembakan gitu," tuturnya.

Budi (bukan nama sebenarnya), siswa di SMAN 72 Jakarta mendengar kabar terduga pelaku kerap dirundung (di-bully).

"Tapi anehnya, hari ini hampir tidak ada siswa kelas 12 yang masuk. Karena ada Tes Kemampuan Akademik (TKA). Mirip Ujian Nasional. Jadi kebanyakan korban adalah siswa kelas 10 dan 11. Selain itu juga ada guru dan penjaga kantin yang ikut salat Jumat," lanjut Budi.

"Aneh, karena korban-korbannya tidak bersalah terhadap terduga pelaku. Tidak ada kaitannya," ungkap dia.

Dia juga mendengar, terduga pelaku tidak ada di masjid saat kejadian.

Namun, kata dia, usai kejadian terduga pelaku ditemukan sudah terkapar di luar area masjid.

Ia mendengar terduga pelaku mengalami koma.

Tapi Budi tidak tahu di mana terduga pelaku dirawat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengaku masih melakukan pendalaman soal dugaan terduga pelaku kerap menjadi korban bullying.

Kombes Budi Hermanto mengatakan terkait sosok dan motif pelaku akan dijelaskan dalam rilis pada Sabtu (8/11/2025).

"Masih dilakukan pendalaman terhadap motif, apakah yang bersangkutan korban bully, ini juga masih kita dalami," ujar Kombes Budi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Mantan Kapolres Malang Kota ini mengungkapkan penyidik sedikit mendapat hambatan dalam menelusuri kejadian ini.

Sebab, korban-korban yang terluka belum banyak yang dapat dimintai keterangannya akibat masih dalam pemulihan.

Termasuk apakah ledakan di lingkungan sekolah itu apakah berasal dari bom rakitan atau benda apa.

Dia menerangkan informasi detail akan diungkap setelah petugas selesai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Masyarakat tidak perlu khawatir, tidak perlu resah, semua sudah dikendalikan Polda Metro Jaya," ucapnya.

Insiden ledakan terjadi di lingkungan sekolah SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.05 WIB.

Insiden itu membuat puluhan siswa mengalami luka-luka.

Total terdapat 54 siswa yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

27 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta dan 6 di Rumah Sakit Yarsi, dan 21 lainnya sudah dipulangkan dalam kondisi baik ke rumahnya masing-masing.

(Tribunnews.com/ Gita/ Reynas/ Tribunjakarta.com/ Gerald Leonardo)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved