
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia dan Malaysia memiliki penanganan yang berbeda soal kebijakan karantina bagi event MotoGP 2022, baik tes pramusim maupun race resmi.
Sebagaimana yang diketahui, Indonesia dan Malaysia memiliki agenda untuk menggelar tes pramusim MotoGP 2022.
Sirkuit Sepang, Malaysia dijadwalkan menggelar test rider mulai Sabtu (5/2/2022) hingga Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Daftar Pembalap Tes Pramusim MotoGP Mandalika 2022: Marquez Tampil, Rossi Tak Ikut Rombongan VR46
Baca juga: Jelang Tes Pramusim MotoGP 2022 di Mandalika, Raul Fernandez Bahagia Akhirnya Boleh Makan Pizza Lagi

Berselang lima hari, gantian Marc Marquez dkk diberikan kesempatan untuk 'mencicipi' aspal Sirkuit Mandalika, Jumat (11/2/2022) hingga Minggu (13/2/2022).
Diketahui, Negeri Jiran sudah tak menggelar pacuan kejuaraan dunia MotoGP sejak musim 2019.
Namun Malaysia memiliki aturan yang dinilai lebih longgar dalam penanganan kunjungan masyarakat dari luar negeri untuk event seperti MotoGP 2022.
Razlan Razali selaku pemilik tim Withu RNF Yamaha menyatakan bahwa Malaysia tak menerapkan karantina bagi pembalap MotoGP maupun staf krunya.
"Tidak ada karantina di Malaysia, jadi bagi pembalap MotoGP mereka tinggal menunjukkan hasil tes PCR dari negara asalnya," ujar Razlan Razali, seperti yang dikutip dari Gridoto.
Seluruh pembalap maupun staf kru masing-masing tim hanya perlu memberikan hasil PCR dari negara asalnya.
"Saat tiba di Malaysia pun kembali tes PCR yang hanya butuh waktu 45 menit," imbuhnya.
Meski terkesan sedikit longgar, namun orotoritas Sirkuit Sepang juga memberlakukan sistem gelembung bagi semua pembalap dan tim.

Hal ini jelas diberlakukan demi tujuan untuk mengurangi interaksi yang dilakukan oleh pembalap dan timnya.
"Mereka juga harus mematuhi sistem gelembung dari sirkuit dan hotel, tidak boleh ke mall atau clubbing, karena akan menimbulkan banyak interaksi," Razlan Razali menambahkan.
Pria yang juga pernah menjadi petinggi bagi tim Yamaha Petronas SRT ini mengaku kepikiran terhadap penyebaran varian Omicron.
Namun dengan diberlakukannya tes PCR maupun vaksinasi yang sudah dilakukan semua anggota tim, maka penyebaran dapat mudah diatasi.