Minggu, 24 Agustus 2025
Majelis Perwakilan Rakyt Republik Indonesia

Lestari Moerdijat: Pemerintah Agar Waspadai DBD

Apalagi melihat jumlah orang meninggal akibat DBD yang juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Berdasarkan data di Kemenkes, jumlah korban menin

Editor: Content Writer
MPR-RI
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan Pemerintah untuk mewaspadai lonjakan kasus demam berdarah di Tanah Air.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) sampai Selasa, 14 April 2020, mencapai 41.883 kasus. Angka ini lebih tinggi ketimbang total kasus tahun lalu sebanyak 40.425 orang.

"Saya memahami, pemerintah saat ini memang dihadapkan pada persoalan kesehatan yang rumit dan berat terkait dengan wabah Covid-19, namun tren naiknya jumlah kasus DBD juga jangan diabaikan," kata Lestari di Jakarta, Kamis (16/4).

Apalagi melihat jumlah orang meninggal akibat DBD yang juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Berdasarkan data di Kemenkes, jumlah korban meninggal hingga 14 April 2020 mencapai 266 orang atau hampir mendekati jumlah korban meninggal sepanjang 2019 yang sebanyak 354 orang.

“Ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah perlu kembali mengingatkan masyarakat dan aparat kesehatan di daerah untuk mencegah, mewaspadai, dan menanggulangi DBD ini. Kita tidak ingin rakyat menjadi korban,” tukasnya.

Rerie juga mengingatkan soal keterbatasan daya tampung rumah sakit. Di masa pergantian musim ini, ujarnya, selain wabah Covid-19, potensi peningkatan penyakit lainnya seperti DBD, juga tinggi. Sehingga kondisi rumah sakit saat ini penuh sesak dengan pasien.

Akibatnya bila kondisi pasien dinilai tidak parah sekali, tambah Rerie, dokter enggan merawat inap pasien non-korona di rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.

“Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 tetap perlu memperhatikan aspek perlindungan bagi pasien yang bukan terpapar Covid-19. Perlu betul-betul dipikirkan jangan sampai rumah sakit, baik yang rujukan ataupun non-rujukan, memiliki peran ganda yang membuat masyarakat enggan berobat,” ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan