Selasa, 9 September 2025

Tragedi Priok Berdarah

Jangan Sudutkan Kami Satpol PP

Penertiban bangunan liar di lokasi kompleks makam Mbah Priok yang berujung bentrok, kembali menimbulkan gugatan atas keberadaan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP).

Editor: Tjatur Wisanggeni
JAKARTA, KOMPAS.com -- Penertiban bangunan liar di lokasi kompleks makam Mbah Priok yang berujung bentrok, kembali menimbulkan gugatan atas keberadaan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP).

Peristiwa itu dinilai merupakan puncak gunung es atas hal serupa yang kerap terjadi saat dilakukan penertiban. Tuntutan pembubaran Satpol PP pun semakin mencuat.

Setelah "dihantam" dari segala arah, Satpol PP angkat bicara. Kepala Satpol PP Kepulauan Seribu, Hotman Sinambela, yang turut di lokasi penertiban mengatakan, penghakiman publik tak adil. Saat bentrokan terjadi, ia mengungkapkan, anggota Satpol PP justru menjadi korban pertama.

"Kami turun jam 6 pagi, perkiraan sampai pukul 08.30. Saat penertiban pertama, korban jiwa justru jatuh dari pihak kami. Jadi jangan semuanya menyudutkan Satpol PP. Mereka (warga) sudah angkat senjata semua," kata Hotman pada diskusi "Siapa Butuh Satpol PP?", di Jakarta, Sabtu (17/4/2010).

Hotman mengisahkan, sejak awal penertiban suasana sudah memanas. Warga yang emosional sudah mengacungkan senjata samurai ke arah petugas. "Samurainya itu ditebaskan ke perisai anggota, bisa terbelah itu. Apalagi ke orang, ke manusia. Itu yang terjadi pada anggota kami, Tajudin (anggota Satpol PP yang tewas)," ujarnya.

Situasi yang memanas dan jatuhnya korban jiwa dari pihak Satpol PP, dinilainya menjadi pemicu situasi semakin memburuk. "Anggota kami kan juga masih muda-muda, melihat temannya jadi korban, mereka emosi. Sikap mereka itu kan karena dinamika lapangan," kata Hotman. Apalagi, dalam proses penertiban itu, ia mengakui ada miskomunikasi dengan warga.

Penertiban yang akan dilakukan sesungguhnya bukan terhadap makam keramat Mbah Priok. "Tapi warga berpikir kami akan membongkar makam Mbah Priok. Mana berani kami melakukan itu. Yang akan dibongkar adalah gapura pertama saja," ujarnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan