Susno Makin Lebih Diawasi

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Tahanan dan jeruji besi tak sampai membendung pemberitaan tentang polah tingkah dan suara Komjen Pol Susno Duadji menguap ke telinga publik. Sebaliknya, toh bagi pendukung, keluarga dan pengacara masih bisa menyambanginya di dalam sel sana. Tapi sepertinya upaya itu akan terkikis menyusul sang jenderal terus diwaspadai atasannya.

Kabar terbaru, Susno sulit ditemui. Hal itu diakui puteri bungsu Susno, Diliana Ermanintias kepada Tribunnews.com, Minggu (16/5/2010). "Terlebih lagi sekarang hanya lawyer dan keluarga yang boleh menengok, banyak yang sudah usaha ke sana dan telpon beberapa jenderal untuk dipermudah menjenguk, tapi enggak bisa," ujar Diliana.

Bahkan, upaya pengekangan Susno lewat jadwal besuk, apa yang diperbolehkan dan siapa yang mengunjung sudah kentara sejak Selasa (11/5/2010) malam. Kontan suasana tahanan berubah total. Tahanan yang terbiasa dengan alat komunikasi dan televisi kini harus gigit jari.
"Wah gara-gara Pak Susno di sini, kita jadi ikut kesusahan" keluh penghuni rutan seperti ditirukan Susno kepada puterinya itu.

Bukan rahasia umum, tahanan tidak seburuk yang disangka orang di luar sana. Sebelum Susno datang lau lintas komunikasi antara tahanan dan keluarga cukup lewat ponsel. Inilah yang membuat tahanan reaktif dengan adanya Susno, protes. "Yang jelas, makin hari makin dibatasi,"
ungkap Indira Tantri Maharani, puteri sulung Susno.

Sepertinya jenderal bintang tiga tersebut berjuang sendirian menghadapi takdirnya kini. Bahkan Susno tak sama sekali menitipkan nomor jenderal lain jika suatu saat keluarga kesulitan menjenguknya di dalam sel. Terbukti, belum genap seminggu menempati sel B-4, Susno
sudah semakin diawasi. Bahkan beberapa jenderalpun tak bisa memberi memo agar keluarga dipermudah menemui Susno.

Cerita sulitnya bertemu mantan Kabareskrim tersebut, dirasakan Indira. Bahkan ketika terbentur dan mendapat kesulitan, Indira kehabisan akal untuk mengontak siapa. Beruntung saudaranya kenal salah satu jenderal.

"Kebetulan dia kenal dengan sang jendral. Dan kami pikir dia bisa membantu. Ternyata kekuatan dan keputusan di pimpinannya," ceritanya.

Indira mengakui, saudaranya tersebut tetap tak memiliki akses mudah menemui Susno. Kepada Indira dia mengaku heran mengapa begitu cepat berubah dengan adanya Susno di dalam. "Dia sendiri terkaget-kaget. Sampai-sampai saya tadi bersama saudara ingin masuk enggak bisa,
sampai telpon jenderal kenalannya tetap enggak bisa," sesalnya.

Senior Susno, Brigjen (Purn) Polisi Marsudi Hanafi sempat menyesal dirinya tak pernah dimintai tolong oleh yuniornya tersebut. Bahkan, Marsudi harus medatangi langsung Susno dan menanyakan duduk persoalan dari apa yang dialaminya.

"Makanya, kemarin papah terharu dia datang. Papah itu enggak mau ngemis-ngemis minta tolong mas," tutupnya.  (*)