Gayus Keluar Penjara
Menelusuri Jejak Bebasnya Gayus Tambunan (Eksklusif)
Berikut ini penelusuran tribunnews.com terkait kondisi Rumah Tahanan Mako Brimob di Depok yang "angker" tapi "dijebol" Gayus Tambunan
Penulis:
Vanroy Pakpahan
Editor:
Iswidodo

Kehadiran Jenderal berkumis melintang itu berkat hardikan disertai perintah dari Wakapolri Komjen Pol Jusuf Manggarani yang sebelumnya sudah mendapat informasi bahwa Gayus Tambunan tak berada di selnya. Apalagi, dirinya juga sempat berpapasan dengan Gayus di sebuah pesta pernikahan anak seorang pejabat negara di wilayah Jakarta Utara.
Bahkan Jusuf sudah terlebih dahulu menyambangi rutan itu, mencari tahu kebenaran informasi yang didapatnya. Ito memerintah dengan cepat. Sembilan penjaga rumah tahanan terkumpul di satu ruangan. Sumber di kepolisian mengatakan, mereka diinterogasi perihal "kaburnya" Gayus.
Tak mendapat jawaban memuaskan, Ito berang. Dirinya pun memerintahkan pencarian terhadap Gayus. Bahkan sebuah titah tambahan juga didengungkannya.
"Kalau sampai lewat jam 00.00 Wib hari Sabtu itu Gayus tidak kembali, maka akan dikeluarkan perintah tembak di tempat kepada Gayus," ujar sumber mengulangi titah Ito. Ito membantah adanya perintah itu. "Bukan tembak di tempat, tapi upaya paksa,"
klarifikasinya.
Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku kepanikan menyerang seluruh anggota Polri bahkan sejak Jumat malam. Jumat malam sampai Sabtu pagi, Polri sibuk berkoordinasi dengan Imigrasi dan meminta Gayus diblokir," ujarnya.
Ditambahkan Neta, dalam pencarian Gayus itu, Polri juga sempat menyerahkan empat sketsa wajah Gayus dengan berbagai versi kepada pihak Imigrasi agar Gayus tidak keluar dari Indonesia.
"Tiga pejabat Polri intensif koordinasi dengan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sampai Sabtu pagi agar menangkal Gayus ke luar negeri," ungkapnya.
Menjelang tengah malam di hari Sabtu itu, polisi akhirnya berhasil mengetahui keberadaan Gayus Tambunan. Dia berada di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Gayus pun dijemput dan digiring kembali bersama dua orang polisi yang turut mengawalnya saat keluar, kembali ke rutan. Tak tanggung-tanggung, Densus 88 Anti Teror yang menjemputnya.
Sesampai di tahanan Markas Komando Brimob, Gayus langsung diperiksa secara intensif. Mantan Kepala rutan Mako Brimob dan delapan anggota petugas jaga pun turut diperiksa. Polri pun menginterogasi Susno Duadji dan Williardi Wizar akibat kejadian itu.
Kesembilan petugas jaga rutan dan Gayus pun menjadi tersangka karena kejadian itu. Polri mengklaim, menerima dan memberi suap menjadi alasan kuat mereka menjadi tersangka. "Berapa yang mereka terima itu belum kongkrit, tapi paling tidak totalnya antara Rp 50-60 juta untuk si Kompol (Iwan Siswanto)," tutur
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri Jakarta, Kamis (11/11).
Atas tindak pidana itu, kesembilannya terancam pelanggaran Pasal 5 ayat 2, Pasal 11, dan Pasal 12 Uu nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 KUHP. Dua hari kemudian, Polri menahan mereka, kecuali Gayus yang memang sudah berstatus tahanan.
Belakangan diketahui, Gayus sudah keluar dari ruang tahanan Mako Brimob sejak Juli lalu. Selain dirinya, Susno dan Williardi juga diketahui sering keluar masuk rutan sejak Agustus lalu. Saat tak ada di tempat pada Sabtu itu, Gayus tengah izin keluar tahanan pada Kompol Iwan.
Izin yang dilayangkannya sejak Rabu sore sepulangnya dia dari pengadilan negeri Jakarta Selatan menjalani persidangan lanjutan kasus mafia hukum yang menyeretnya sebagai terdakwa. Namun hingga Sabtu, Gayus tak kunjung pulang ke rutan.
Dia terlalu terlena menikmati indahnya Pulau Dewata yang saat dirinya disana menyuguhkan penampilan ciamik para petenis putri internasional dalam sebuah turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali, 4 hingga 7 November 2010.
Meski awalnya sama-sama menampik, baik Polri dan Gayus akhirnya mengakui bahwa Gayus pergi ke Pulau Dewata dalam "kebebasannya" dari rutan tersebut. Gayus bahkan membumbuinya dengan tangisan dari kursi pesakitan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Biar tidak berpolemik terlalu panjang, benar yang di Bali itu saya," ujar Gayus Senin (15/11). "Sebenarnya saya menyesal, saya sedih. Saya tidak mau orang lain tahu apa yang sedang saya rasakan. Saya hanya kangen sama istri dan anak-anak," katanya lagi. (*)