Kerusuhan di Mesir
Yuni Khawatir Keluarga Anaknya Masih di Mesir
Yuni Mawardi (46) orang tua WNI yang saat ini masih berada di Kairo, Mesir, terus mencari informasi kepulangan kloter evakuasi
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yuni Mawardi (46) orang tua WNI yang saat ini masih berada di Kairo, Mesir,
terus mencari informasi kepulangan kloter evakuasi selanjutnya ke
Indonesia.
Yuni yang sejak tadi pagi terus mempertanyakan kapan kloter selanjutnya tiba di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Saat ini anaknya Nabila, mantunya Afifudin, dan cucunya Hubbaip masih berada di rumahnya di Mesir dan belum bisa ke penampungan di KBRI karena situasi yang masih mencekam di negeri piramid tersebut.
"Barusan saya nelpon, ia masih berada di rumahnya karena sangat sulit sekali ke luar," kata Yuni saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (3/2/2011).
Muka cemasnya semakin terlihat saat seorang wartawan membacakan berita bahwa ada mahasiswa yang meninggal baru-baru ini di Mesir akibat bentrokan yang terus menegang.
"Aduh, coba-coba bisa dihubungi di sana gak," ujar warga Jatinegara, Jakarta ini.
Dikirain apa yang dibacakan wartawan SMS tetapi ternyata itu berita sehingga belum ada informasi selanjutnya. "Aduh, saya suka kaget saja," imbuhnya.
Ia menceritakan pada awal-awa demonstrasi masih kecil, anaknya yang berada di Mesir hal tersebut merupakan demo biasa saja, tetapi lama kelamaan semakin besar.
Yuni yang sejak tadi pagi terus mempertanyakan kapan kloter selanjutnya tiba di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Saat ini anaknya Nabila, mantunya Afifudin, dan cucunya Hubbaip masih berada di rumahnya di Mesir dan belum bisa ke penampungan di KBRI karena situasi yang masih mencekam di negeri piramid tersebut.
"Barusan saya nelpon, ia masih berada di rumahnya karena sangat sulit sekali ke luar," kata Yuni saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (3/2/2011).
Muka cemasnya semakin terlihat saat seorang wartawan membacakan berita bahwa ada mahasiswa yang meninggal baru-baru ini di Mesir akibat bentrokan yang terus menegang.
"Aduh, coba-coba bisa dihubungi di sana gak," ujar warga Jatinegara, Jakarta ini.
Dikirain apa yang dibacakan wartawan SMS tetapi ternyata itu berita sehingga belum ada informasi selanjutnya. "Aduh, saya suka kaget saja," imbuhnya.
Ia menceritakan pada awal-awa demonstrasi masih kecil, anaknya yang berada di Mesir hal tersebut merupakan demo biasa saja, tetapi lama kelamaan semakin besar.
"Karena awalnya demo-demo tersebut kecil
sehingga dianggap biasa, tidak tahu akan seperti ini," jelasnya.
Kini Yuni pun terus mencari informasi kapan anak, mantu, dan cucunya
pulang dari Mesir, padahal rencananya kemarin berangkat kloter satu,
tetapi hal tersebut batal, karena sulitnya keluar dari perkampungan.