Bom Bunuh Diri Cirebon
Pangeran Cirebon: Bom Ini Ulah Teroris
Pangeran Cirebon, PRA Arif Natadiningrat mengecam keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mesjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat.
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Gusti Sawabi

Repro Metro TV
Seorang anggota Polres Cirebon yang menjadi korban ledakan bom di Polresta Cirebon dipapah seorang anggota Satlantas Polres Cirebon, usai terjadinya ledakan di Masjid Polres Cirebon, Jumat (15/4/2011).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangeran Cirebon, PRA Arif Natadiningrat mengecam keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mesjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Aksi ini, kata Arief yang juga mantan anggota senat asal Jawa Barat ini menduga, aksi bom bunuh diri dilakukan oleh para teroris.
"Saya mengecam keras aksi bom bunuh diri ini. Aksi ini, adalah untuk yang kedua kalinya, tahun lalu, juga ada bom, namun tak sempat meledak," kata Pangeran Arief, Jumat (15/04/2011).
Arief menuturkan, sebelum aksi kejadian bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Cirebon, ia sudah berkirim surat kepada Kapolres Cirebon untuk mengantisipasi atas serangan teroris yang kemungkinan terjadi.
Pada bulan Maret 2010, ada rangkaian Bom di masjid kasepuhan bertepatan dengan bulan Maulud saat akan diadakan upacara panjang jimat. Ditemukan pada hari jumat sore dan pada Sabtu pagi di bongkar tim gegana, tidak sampai meledak. Baru yang sekarang meledak," Arief menjelaskan.
Ditegaskan, aksi bom bunuh diri yang dilakukan ini, jelas ingin membuktikan diri melakukan perlawanan terhadap pemerintahan saat ini. Apalagi, aksi bom bunuh diri dilakukan di tempat yang menjadi simbol pemerintah, kantor polisi.
"Yang jelas aksi ini dilakukan oleh mereka yang tidak senang kepada pemerintah. Apalagi, yang diserang kan, simbol pemerintah, di dalam mesjid Mapolres Cirebon. Ini juga membuktikan, masih banyak teroris yang bersembunyi di kampung-kampung," demikian Pangeran Arief Natadiningrat. (tribunnews/yat)
Rekomendasi untuk Anda