MV Sinar Kudus Ditebus
TNI Habisi 4 Perompak Somalia usai Uang Tebusan Dibawa Lari
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membenarkan bahwa operasi militer sempat dilancarkan TNI yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono
membenarkan bahwa operasi militer sempat dilancarkan TNI yang dilakukan
oleh tim yang terdiri dari Marinir, Kopassus, dan Kopaska, bersamaan
dengan penyerahan uang tebusan pada 1 Mei lalu, yang nominalnya
dirahasiakan, untuk pembebasan para awak MV. Sinar Kudus.
Pada konfrensi persnya yang digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/5/2011), Panglima TNI menuturkan bahwa sebelumnya telah direncanakan, bahwa setelah uang tebusan diserahkan, maka pasukan khusus TNI akan melakukan pengejaran terhadap para perompak.
Namun demikian, pada pelaksanaannya, tim mengalami sejumlah kendala, yakin usai penyerahan uang tebusan, di lokasi tersebut juga para perompak juga membagikan uang tebusan tersebut, yakni untuk investor sebesar 50%, untuk perompak 30%, untuk tokoh lnformal 10% dan untuk sea guard 10%.
Usai pembagian tersebut, perompak lalu turun dari kapal secara bertahap sembari membawa jatah uang tebusan, pada saat yang bersamaan, para ABK MV. Sinar Kudus masih dalam cengkraman para perompak. Menurut Panglima TNI, hal itu menyulitkan tim untuk melakukan serangan, karena dapat dipastikan akan membahayakan para ABK.
"Baru setelah tim perompak terakhir turun, kita melakukan serangan dan terjadi tembak menembak, hasilnya, empat perompak berhasil dilumpuhkan, dan jasadnya jatuh ke laut," katanya.
Usai operasi tersebut, perompak sisanya berhasil melarikan diri dengan membawa uang tebusan. Saat itu, tim yang diturunkan juga terkendala dalam melakukan pengejaran terhadap perompak lainnya, untuk menyelamatkan uang tebusan.
Panglima juga menjelaskan, bahwa fokus dari operasi tersebut adalah menyelamatkan ABK serta kapal MV.Sinar Kudus. Hal tersebut sudah sukses dilaksanakan.
Usai dibebaskan dari perompak, para ABK dan kapak MV. Sinar Kudus lalu dikawal menuju Oman, untuk persiapan kembali ke tanah air.
Di Oman, sejumlah anggota TNI juga masih disiagakan, guna menunggu perkembangan selanjutnya mengenai operasi pembebasan ABK dan kapal MV.Sinar Kudus, serta perkembangan penyanderaan Kapal berbendera Singapura oleh perompak Somalia, yang diantara ABK-nya terdakat warga negara Indonesia.
Pada konfrensi persnya yang digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/5/2011), Panglima TNI menuturkan bahwa sebelumnya telah direncanakan, bahwa setelah uang tebusan diserahkan, maka pasukan khusus TNI akan melakukan pengejaran terhadap para perompak.
Namun demikian, pada pelaksanaannya, tim mengalami sejumlah kendala, yakin usai penyerahan uang tebusan, di lokasi tersebut juga para perompak juga membagikan uang tebusan tersebut, yakni untuk investor sebesar 50%, untuk perompak 30%, untuk tokoh lnformal 10% dan untuk sea guard 10%.
Usai pembagian tersebut, perompak lalu turun dari kapal secara bertahap sembari membawa jatah uang tebusan, pada saat yang bersamaan, para ABK MV. Sinar Kudus masih dalam cengkraman para perompak. Menurut Panglima TNI, hal itu menyulitkan tim untuk melakukan serangan, karena dapat dipastikan akan membahayakan para ABK.
"Baru setelah tim perompak terakhir turun, kita melakukan serangan dan terjadi tembak menembak, hasilnya, empat perompak berhasil dilumpuhkan, dan jasadnya jatuh ke laut," katanya.
Usai operasi tersebut, perompak sisanya berhasil melarikan diri dengan membawa uang tebusan. Saat itu, tim yang diturunkan juga terkendala dalam melakukan pengejaran terhadap perompak lainnya, untuk menyelamatkan uang tebusan.
Panglima juga menjelaskan, bahwa fokus dari operasi tersebut adalah menyelamatkan ABK serta kapal MV.Sinar Kudus. Hal tersebut sudah sukses dilaksanakan.
Usai dibebaskan dari perompak, para ABK dan kapak MV. Sinar Kudus lalu dikawal menuju Oman, untuk persiapan kembali ke tanah air.
Di Oman, sejumlah anggota TNI juga masih disiagakan, guna menunggu perkembangan selanjutnya mengenai operasi pembebasan ABK dan kapal MV.Sinar Kudus, serta perkembangan penyanderaan Kapal berbendera Singapura oleh perompak Somalia, yang diantara ABK-nya terdakat warga negara Indonesia.