MV Sinar Kudus Ditebus
Kapten Sinar Kudus: Perompak Somalia Tak Jelas Agamanya
Kapten kapal MV Sinar Kudus, yang disandera perompak Somalia, Slamet Juhari tak henti-hentinya berterimakasih

Bagi Slamet Juhari, pengalaman selama disekap sebagai sandera oleh para perompak tak mungkin bisa dilupakan. Tekanan mental yang teramat dahsyat selama disekap, masih tersisa hingga hari ini. Slamet Juhari yakin, hal itu juga dirasakan seluruh kru MV Sinar Kudus.
Slamet Juhari menceritakan, di tengah tekanan yang teramat berat tersebut sebetulnya ada satu hal yang membuatnya tak habis fikir, yakni soal keyakinan dan agama para perompak. Diakuinya, seluruh perompak yang jumlahnya mencapai 60 orang tersebut tidak ada satu pun yang terlihat bersentuhan dengan agama.
Namun, salah satu pendekatan yang dilakukannya, yakni pendekatan secara agama, justru malah berhasil membuat para perompak itu tidak menyentuh mereka selama disandera lebih dari sebulan.
Slamet Juhari mengatakan, setelah melakukan sedikit pendekatan secara agama dengan para perompak dalam ruang gerak yang teramat sempit tersebut, seluruh sandera tidak mengalami kekerasan fisik sedikitpun dari para perompak hingga dibebaskan.
"Mereka sangat berbeda dengan kita. Mereka tidak berpendidikan, tidak jelas apa agamanya. Sulit sekali menghadapinya. Tapi pada saat kami mendekati dengan sisi keagamaan, meskipun mereka tidak sembahyang, tapi mereka mungkin merasa ada yang lain. Akhirnya, sampai 46 hari kami tidak diapa-apakan secara fisik," ujar Slamet Juhari.