Senin, 22 September 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Waspada! Lima Anggota Kelompok Syarif Masih Berkeliaran

Kepolisian menetapkan lima orang yang terlibat kasus bom bunuh diri Mochammad Syarif di Mapolresta Cirebon, masuk ke dalam DPO.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Waspada! Lima Anggota Kelompok Syarif Masih Berkeliaran
Tribunnews/tribunnews.com
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam menunjukkan foto Sigit Qurdowi dan Hendro Yunianto. Saat Jumpa Pers di Jakarta, Minggu (15/05/2011) Mabes Polri merilis foto dua tersangka teroris yang tewas akibat baku tembak di Sukoharjo. Dari foto yang dirilis, nampak wajah Sigit tanpa kumis dan memiliki rambut sedang. Sementara dari foto, Hendro memiliki potongan rambut cepak dan berkumis.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Kepolisian menetapkan lima orang yang terlibat kasus bom bunuh diri Mochammad Syarif di Mapolresta Cirebon, masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Kami juga masih memburu pelaku-pelaku lain. Masih ada lima lagi yang kami nyatakan DPO," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Kamis (19/5/2011).

Kelima orang itu memiliki peranan berbeda, termasuk membuat dan merakit bom.

Pertama, Yadi Al Hasan alias Abu Fatikh alias Vijay alias Yadi, terlibat menyembunyikan pelaku bom klaten, memberi perintah untuk memberikan pelatihan kepada perakit bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikro, Mapolresta Cirebon.

Kedua, Achmad Yosepa Hayat alias Hayat alias Raharjo alias Achmad Abu Daud bin Daud. Hayat terlibat sebagai perencana sekaligus perakit bom Syarif.

Diketahui pula, Hayat menjadi salah satu DPO yang harus diwaspadai masyarakat, sebab dia siap melakukan bom bunuh diri lanjutan. "Bagi masyarakat yang mengerti atau mengetahui yang bersangkutan, tolong sampaikan ke kami. Karena yang bersangkutan sudah siap juga berjihad juga dengan bom bunub diri," ungkap Anton.

DPO ketiga yakni Heru Komarudin. Dia terlibat ikut membantu merakit bom Syarif.

DPO keempat, yakni Beni Asri, yang terlibat menyembunyikan DPO Klaten dan ikut membawa dan menyembunyikan sisa-sisa bom Syarif.

Dan DPO kelima, yakni Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Gendut alias Rian. Dia ikut merakit bom kalten, memberi pelatihan pada perakit bom bunuh diri.

"Bagi lima orang yang masih kami kejar, kami berharap bantuan informasi dari masyarakat. Kami mengimbau kelima DPO menyerahkan diri dengan baik-baik dan kembali ke jalan Allah," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan