KPK Tangkap Hakim
Warga Kaget Syarifuddin Ditangkap KPK
Ditangkapnya hakim Syarifuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi membuat geger Kompleks Perumahan Kehakiman,
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditangkapnya hakim Syarifuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi membuat geger Kompleks Perumahan Kehakiman, Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara, Rabu malam.
Sobby Sitompul, Dewan Kelurahan RW 16 Kelurahan Sunter, Kecamatan Tanjung Priuk salah satunya. Selama hidup di kompleks ini, Sobby tidak mengetahui nama Syarifuddin yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia tak mengira cerita anaknya yang terlebih dulu melihat ada beberapa orang menjaga rumah Syarifuddin bagian depan, adalah petugas KPK. Meski sempat melongok keluar, memerhatikan rumah Syarifuddin, tak membuat Sobby mendekat. Ia masuk lagi ke rumah. Tak lama ia didatangi dua petugas KPK.
"Kita juga kaget rupanya KPK menanyakan warga soal RT. Di sini RT-nya sudah pindah. Saya baru tahu nama Pak Syarifuddin, pas masuk ke rumahnya karena diminta petugas KPK menyaksikan penggeledahan," ujar Sobby kepada Tribunnews.com di rumahnya, Kamis (2/6/2011).
Sobby mengaku sempat menolak diajak sebagai saksi oleh KPK, menyusul dirinya tak tahu duduk persoalan kasus yang menyeret Syarifuddin. Akhirnya, setelah dijelaskan petugas, Sobby bersedia dengan memanggil dua petugas keamanan kompleks yang sudah lama berjaga di perumahan itu.
Banyaknya petugas KPK, muncul rasa ingin tahu Sobby apa yang sebenarnya terjadi. Setelah bertanya ke petugas, ia baru paham, Syarifuddin ditangkap dengan dugaan suap. Kepada Syarifuddin, KPK mengaku sudah menangkap penyuapnya, dan sudah berada di mobil.
"Saya kasihan juga sama dia. Dengan begini, rusak harga diri, dan karirnya hancur," kata Sobby turut prihatin. Sobby mengaku tak kenal akrab dengan Syarifuddin. Ia mengaku hanya kenal muka saja mengingat para hakim yang tinggal di kompleks itu datang dari daerah, dan tiap tiga tahun sekali mereka dimutasi.