Kamis, 4 September 2025

Demokrat Pecah

Seharusnya Pidato SBY Umumkan Kader yang Dipecat

Burhanuddin Muhtadi menyatakan, seharusnya pidato SBY dalam dibarengi dengan 'cuci gudang' terhadap kader-kader Demokrat bermasalah.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Prawira

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Survey Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menyatakan, seharusnya pidato SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat, SBY, dibarengi dengan 'cuci gudang' terhadap kader-kader Demokrat bermasalah.

"Pidatonya (SBY) belum cukup. Yang kita tunggu adalah cuci gudang terhadap kader-kader bermasalah. Yang baik bagi publik, harusnya bisa diangsur memberi sanksi keras terhadap kader bermasalah. Salah satunya, terhadap Nazaruddin," katanya.

Burhanuddin menegaskan kembali, proses pemecatan terhadap Nazaruddin sebenarnya sudah bisa dilakukan. "Jadi, ini momentum menjadi ajang bersih-besih sebagai partai yang katanya partai bersih," ujarnya.

Burhanuddin menilai, Demokrat belum bisa disejajarkan seperti partai-partai lain yang sudah memiliki masa jelas. Demokrat, dianggapnya, baru sebatas segerombolan orang saja, dan belum memiliki basis masa yang kuat.

"Demokrat yang tak punya akar sosial. Jadi, sistem rekrutmen partai, harusnya menjadi hal penting. Apalagi, menjadi partai pemenang pemilu, filtering partai harus ditingkatkan. Yang masuk ke Demokrat, punya banyak kepentingan berbeda-beda," kata Burhanuddin.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan